Sukses

6 Spoiler Sri Asih yang Bikin Alur Film Adisatria Ini Tak Kalah Keren dari Wonder Woman dan Captain Marvel

Nilai tambah dalam film Sri Asih adalah alur cerita serta beberapa elemen kejutan yang tidak bisa dibilang kacangan.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah dua pekan lamanya sejak film Sri Asih tiba di bioskop pada 17 November 2022 lalu. Film bertema adisatria alias superhero di bawah produksi Screenplay Bumilangit yang diisutradarai Upi Avianto ini, dibintangi secara apik nan memesona oleh Pevita Pearce sebagai Alana alias Sri Asih.

Tak kalah memukau, akting Surya Saputra, Reza Rahadian, Christine Hakim, Dimas Anggara, dan Jefri Nichol turut mencuri perhatian di film Sri Asih. Mereka memerankan karakter yang masing-masing berhasil membuat alur cerita film di Jagat Sinema Bumilangit ini jadi makin menarik.

Beriringan dengan akting para pemainnya, nilai tambah dalam film ini adalah alur cerita serta beberapa elemen kejutan yang tidak bisa dibilang kacangan. Bahkan, banyak sekali adegan yang bisa menjadi spoiler meskipun disampaikan dalam satu kalimat.

Namun begitu, adegan spoiler dalam Sri Asih justru membuat cerita film ini tak kalah menarik dari film-film superhero wanita garapan sineas Hollywood seperti Wonder Woman ataupun Captain Marvel. Semua berkat kerja keras sineas Joko Anwar dan Upi dalam merancang skenarionya.

Lalu apa saja adegan dengan spoiler yang membuat film Sri Asih memberi kesan yang mendalam serta menarik untuk ditonton? Berikut deretan yang kami himpun.

 

2 dari 7 halaman

1. Titisan Dewi Asih

Dalam film Sri Asih, Dewi Api dikisahkan sebagai sosok yang selama ini mengincar orang-orang titisan Dewi Asih. Dalam film ini, Alana adalah sosok yang terpilih oleh Dewi Asih. Namun, kekuatan Alana masih belum terkendali karena ia beberapa kali dirasuki oleh roh Dewi Api yang menghantuinya sejak lahir.

Sepanjang prosesnya, Alana bertemu dengan pria bernama Kala serta ibunya yang bernama Mariani. Mereka berdua adalah anggota Jagabumi, kelompok pelindung yang didirikan untuk menghadapi segala macam ancaman termasuk Dewi Api.

Pada saat menjelaskan latar belakang Dewi Asih, disorotlah karakter Nani Wijaya melalui dokumentasi film klasik yang berada di era 1950-an. Dari situ, diketahuilah bahwa Alana bukanlah satu-satunya titisan Dewi Asih karena sebelumnya sudah ada Nani Wijaya yang sempat mengemban misi besar membantu migrasi rakyat Indonesia ke Suriname.

Cara Mariani menceritakan seputar titisan Dewi Asih dan ancaman Dewi Api, dinarasikan dengan struktur yang sangat rapi. Bahkan, penonton jadi bisa turut merasakan suasana kelam yang mengiringi sejarah Dewi Asih dan Dewi Api.

 

3 dari 7 halaman

2. Teman Masa Kecil

Di awal film Sri Asih, Alana yang dirawat di panti asuhan sejak kecil, memiliki sahabat masa kecil bernama Tangguh yang digambarkan sebagai anak laki-laki korban perundungan namun selalu pasrah dan tak ingin mencari keributan. Alana yang berani sejak kecil, kerap membantu Tangguh.

Setelah memiliki ibu asuh, Alana tumbuh menjadi sosok wanita yang kuat lantaran ia dbesarkan sebagai atlet tarung. Ketika pusaran konflik Alana dengan para mafia dari keluarga Prayogo memanas, sesosok pria yang berprofesi sebagai wartawan muncul di hadapan Alana.

Rupanya pria itu adalah Tangguh, teman masa kecil Alana yang sempat berjanji akan menyusul Alana ke kotanya. Keduanya terlibat dalam momen persahabatan lama yang menyentuh hati. Setelah bergabung dengan Alana, Tangguh kerap membuat Kala kesal karena dianggap terlalu lembek.

Namun pada satu momentum, Tangguh meluapkan emosinya dengan menyerang musuh hingga ambruk. Dari situlah diketahui bahwa Tangguh selama ini tumbuh menjadi "pria yang tangguh seperti namanya", kalimat yang pernah disampaikan oleh Alana sewaktu mereka hendak berpisah.

 

4 dari 7 halaman

3. Jebakan Musuh

Salah satu plot krisis dalam film Sri Asih adalah ketika rumah susun yang dihuni oleh Tangguh diserbu oleh orang-orang liar. Setelah Alana menyelamatkan penghuni rusun dari serangan itu, para penghuni langsung diungsikan ke tempat yang aman oleh sejumlah petugas.

Rupanya, pengungsian tersebut merupakan kedok yang dilakukan oleh para pemuja Dewi Api agar bisa melakukan pengorbanan 1000 jiwa demi bisa membangkitkan kembali junjungan mereka bersama para panglimanya.

Alana bersama Tangguh dan Kala pun menyadari hal itu dan cara mereka mencari tahu lokasi pengungsian, bisa dibilang sebagai momen unik dan menyegarkan untuk dimasukkan ke dalam plot ceriita film adisatria Indonesia.

5 dari 7 halaman

4. Penjahat Asli

Dalam film Sri Asih, terdapat kelompok mafia keluarga yang dikepalai oleh Prayogo. Selain itu, Prayogo memiliki anak tengil bernama Mateo dan eksekutor bernama Jagau. Aksi keji mereka selalu dibantu oleh seorang polisi bernama Jatmiko dalam hal menjaga nama baik Prayogo.

Jatmiko awalnya digambarkan sebagai sosok polisi baik hati dan tak tertarik pada uang. Namun ia kerap mendapat cibiran dari tetangganya. Jatmiko juga digambarkan seolah menyimpan amarah terhadap keadaan yang menimpanya.

Pada satu adegan, terdapat momen misterius ketika Jatmiko dihampiri sesosok burung gagak. Setelah itu, rentetan kejadian tak terduga bermunculan. Orang-orang dekat Prayogo tewas termasuk Mateo, hingga memicu kecurigaan terhadap Sri Asih.

Selanjutnya, penonton digiring untuk mencurigai Alana yang sedang dirasuki Dewi Api atau Prayogo yang berpura-pura sedih atas rangkaian pembunuhan misterius. Namun, siapa sangka ternyata sosok polisi bersih yang tak lain adalah Jatmiko merupakan dalang dari semua rentetan kejadian tak terduga itu.

Sebelum jati diri Jatmiko dibongkar, ia berkali-kali disorot sebagai sosok protagonis film ini. Bahkan Jatmiko juga beberapa kali membantu Sri Asih dan kawan-kawan.

Plot twist di Sri Asih ini tak kalah dengan pengungkapan penjahat asli dalam film Wonder Woman dan Captain Marvel.

6 dari 7 halaman

5. Ibu Angkat

Satu lagi momen dalam cerita film Sri Asih yang bisa menjadi spoiler untuk diceritakan adalah terkait sosok ibu asuh dari Alana, Sarita Hamzah.

Dalam film ini, Sarita seolah digambarkan sebagai seorang wanita yang memiliki banyak jaringan dengan kegiatan sebagai pemilik sebuah sasana sambil melatih beberapa orang termasuk putrinya, Alana.

Salah satu adegan spoiler adalah terkait nasib Sarita. Setelah dirawat di rumah sakit akibat penganiayaan dari pihak Prayogo, Sarita sempat disangka tewas saat terjadi ledakan di kamar inapnya. Ternyata, Sarita dirawat oleh Mariani dan Kala.

Kala mengaku sebagai orang kepercayaan Sarita yang menyelundup ke markas Prayogo. Namun seiring cerita berjalan, diketahuilah bahwa Sarita merupakan anggota Jagabumi yang ditugaskan untuk mengasuh Alana agar bisa menguasai kekuatan Dewi Asih dan terlepas dari pengaruh Dewi Api.

7 dari 7 halaman

6. Adisatria Selanjutnya

Setelah film Sri Asih berakhir, tentunya penonton disuguhkan oleh daftar kredit para sineas, pemain, dan kru utama yang disajikan melalui desain serta musik nan apik. Bak film-film superhero Marvel dan DC, Sri Asih juga ternyata memiliki adegan pascakredit.

Rupanya, adegan ini memberikan kilasan sedikit mengenai siapa adisatria selanjutnya yang akan dibuatkan filmnya. Ya, karakter Jagat Sinema Bumilangit selanjutnya yang akan diangkat menjadi sebuah film adalah Godam.

Terlihat perkelahian singkat yang menyorot Chicco Jerikho dalam adegan pascakredit ini. Sebuah cincin dengan lambang huruf G di jari Chicco pun menyiratkan bahwa ia sudah siap memerankan Godam di film Bumilangit selanjutnya.