Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menginformasikan kasus konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia bertambah menjadi 3.225 orang pada Senin (28/11/2022) akhir bulan lalu. Sehingga hingga akhir November lalu, totalnya sudah mencapai 6.653.469 orang.
Berdasarkan data yang muncul juga diketahui bahwa terdapat 59 kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Indonesia, sehingga jumlah total keseluruhannya hingga saat ini adalah sebanyak 159.735 kasus kematian.
Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat menyampaikan periihal prediksi puncak kenaikan kasus yang akan terjadi pada bulan Januari dan Februari usai dua perayaan besar, yaitu Natal dan Tahun baru.
Advertisement
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga sudah meminta seluruh pihak untuk bersiap-siap menghadapi prediksi peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi dalam waktu satu atau dua pekan ke depan.
Sebelumnya, Budi pun pernah memperkirakan jumlah kasus yang ditemukan akan mencapai 10 ribu-15 ribu kasus per harinya dengan keterisian tempat tidur di rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan dampak dari varian-varian sebelumnya.
Baca Juga
Â
Memantau Perkembangan
Pemerintah hingga kini terus melakukan pemantauan setiap harinya untuk mengamati perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air dari seluruh indikatornya.
"Pemerintah akan mewaspadai, dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan seputar PPKM dan levelnya di setiap daerah. Apabila hasil evaluasi menunjukkan perlunya penyesuaian, maka akan dilakukan langkah-langkah penyesuaiannya," tegas Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam keterangan pers usai Salat Jumat di Masjid At Taqwa, Kota Tangerang Selatan, pada 11Â November 2022.
"Kita masih memberlakukan tingkat level 1 di berbagai daerah. Artinya kita masih tetap mewaspadai dan tidak mustahil kalau nanti ada kenaikan, mungkin kita evaluasi lagi," lanjut Wapres.
Â
Advertisement
Kunci Rendahnya Angka
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, sempat mengatakan bahwa kunci utama agar jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air tetap rendah adalah kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto, menekankan pentingnya kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan Covid-19.
Antisipasi Subvarian Baru
Dikatakan juga oleh Agus bahwa hal-hal tersebut penting dalam rangka mengantisipasi meluasnya subvarian baru XBB.
"Tingkatkan jumlah tes, khususnya bagi mereka yang kontak erat dan bagi yang punya komorbid," kata Agus dalam keterangannya, belum lama ini.
Agus menjelaskan peningkatan kapasitas pemeriksaan, pelacakan dan penanganan Covid-19 merupakan kunci utama untuk menekan penyebaran Covid-19 termasuk subvarian baru XBB.
Advertisement