Sukses

Rian D’Masiv Jadi Komisaris SMEsHub, Bicara Resesi Global dan Kisah Sukses Bisnis Ayam Forever 100 Gerai

Rian D’Masiv kini menjabat salah satu komisaris SMEsHub Indonesia. Ia berbagi kisah sukses bisnis kuliner Ayam Forever yang kini punya 100 gerai di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ada catatan menarik dari program SmesX 2023 yang digelar SMEsHub Indonesia di Jakarta, pekan ini. Rian Ekky Pradipta alias Rian D’Masiv diperkenalkan sebagai salah satu komisaris SMEsHub. Ia menyampaikan sambutan kepada para undangan hingga pejabat tinggi negara.

Tampil bareng CEO and Founder SMEsHub, Lutpi Ginanjar, dan Wakil Ketua DPD RI, Sultan B. Najamuddin, vokalis D’Masiv bersuara soal pentingnya peran UMKM di tengah pukulan pandemi Covid-19 hingga ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada 2023.

Dalam interviu khusus dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta pekan ini, Rian D’Masiv bicara soal UMKM dan alasan ikut membangun SMEsHub. Rupanya, pelantun “Cinta Ini Membunuhku” teringat kali pertama D’Masiv dibentuk dari gang kecil dengan mimpi besar jadi band papan atas.

“Karena dari awal saya ketemu Kang Lutpi, CEO SMEsHub, kayak flash back bagaimana dulu D’Masiv membangun hal kecil dari gang kecil tapi punya mimpi besar untuk sukses,” katanya seraya menyebut SMEsHub tak hanya memikirkan uang tapi aspek socioprenuer.

 

2 dari 4 halaman

Sebelum dan Sesudah Wabah

Ada tujuan sosial yakni membantu banyak orang, membuka lebih banyak pintu pekerjaan sekaligus jadi konsultan agar pergerakan UMKM di Tanah Air lebih tertata. Rian D’Masiv menyebut UMKM tulang punggung ekonomi negara. Ada total 65 juta UMKM dengan peran krusial.

“Jujur, sebelum pandemi, fokus saya hanya musik. Memasuki pandemi, pola pikir saya berubah. Ternyata musik saat itu harus berhenti. Musisi dapat uang dari manggung dan royalti. Royalti kan cair tiga bulan sekali atau per kuartal,” Rian D’Masiv membeberkan.

“Mau enggak mau saya bikin usaha Ayam Forever dan berhasil, sekarang punya 100 outlet. Kita enggak boleh memandang sebelah mata UMKM. Itu lahan pekerjaan di mana banyak orang membutuhkan. Katakanlah 2 atau 3 orang di tiap outlet, kalau dikali 100?” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Rian Bicara Resesi Global

Terkait ancaman resesi global, Rian D’Masiv bersama SMEsHub mengajak masyarakat Tanah Air optimistis. Daya tahan UMKM telah diuji pandemi selama dua tahun lebih. Banyak yang hancur tapi UMKM yang notabene berskala kecil bertahan bahkan ada yang sukses.

Rian D’Masiv lalu mengingatkan tiga hal penting dalam merintis UMKM. “Knowledge. Tidak semua UMKM mengerti bagaimana mengembangkan usaha. Ketika punya usaha, dia punya merek. Merek ini harus diapain biar aman dan sebagainya,” Rian D’Masiv mengulas.

Kedua, modal. Ternyata modal tak harus dari diri sendiri. Kalau punya konsep usaha yang bagus dan menarik, pasti ada investor yang berminat. Ketiga, manajemen. Rian D’Masiv mengaku tak semua usahanya di bidang kuliner atau food and beverages (F&B) berhasil. “Ternyata, untuk membangun merek F&B, enak saja tidak cukup. Promosinya harus efektif dan tepat sasaran, dan banyak aspek lainlah,” ia menyimpulkan.

 

4 dari 4 halaman

UMKM dan Tantangannya

Dalam kesempatan itu, Lutpi Ginanjar memasang target, tahun depan menyiapkan UMKM siap ekspor. Agar sampai ke sana, standar kinerja maupun kualitas produk harus ditingkatkan.

“Kalau kualitasnya siap ekspor, pasti pasar lokal akan menyerap.” terangnya. Lutpi mengakui, UMKM mengalami sejumlah hambatan dalam bergerak. Pertama, soal SDM. Kedua, kesulitan mengakses pasar untuk menyalurkan produk. Ketiga, modal.

“Terakhir, produk UMKM seringkali dibuat berdasarkan keinginan pembuatnya dan bukan didasari kebutuhan pasar. Artinya di sini ada miss antara supplier dan buyer,” Lutpi Ginanjar mengingatkan.