Liputan6.com, Jakarta - Meninggalnya aktor sekaligus sastrawan Remy Sylado yang karya-karya sastranya menginsipirasi, menimbulkan duka dari para pecinta sastra di Indonesia. Di media sosial, ucapan duka berupa selamat tinggal kepada sang sastrawan telah disampaikan warganet Tanah Air.
Kabar terbaru, jenazah mendiang Remy Sylado akan dimakamkan esok hari, tepatnya pada Selasa (13/12/2022) siang. Lokasi pemakaman bertempat di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, seperti disampaikan oleh pengamat musik Stanley Tulung.
"Jenazah Remy Sylado akan dimakamkan besok selasa di TPU Menteng Pulo sekitar jam 11-12," ujar pengamat musik Stanley Tulung, dalam keterangannya yang diterima Showbiz Liputan6.com pada Senin (12/12/2022).
Advertisement
Kabar Remy Sylado mengembuskan napas terakhirnya, sempat disampaikan oleh Fadli Zon melalui media sosialnya pada hari ini, Senin (12/12/2022).
Baca Juga
Â
Kenangan Terakhir Bersama Fadli Zon
Dalam pengumuman duka ini, Fadli Zon mengenang masa-masa terakhirnya bersama Remy Sylado saat ia membahas seputar mendiang musisi ternama dunia.
"Selamat jalan Bang Remy Sylado. Baru beberapa hari lalu ngobrol ttg Elvis Presley n manajernya Kolonel Tom Parker. RIP," tulis Fadli Zon.
Â
Advertisement
Sudah Lama Dirawat
Remy Sylado yang dikenal sebagai seniman dengan gaya nyentriknya, dikabarkan memang sudah lama sakit dan dirawat di RSUD Tarakan.
Seniman yang terkenal dengan karya-karyanya melalui puisi mbeling ini sempat menjalani pengobatan selama terbaring sakit. Kondisinya itu sempat mengundang perhatian Anies Baswedan.
Karier Remy Sylado
Sastrawan yang terlahir dengan nama Japi Panda Abdiel Tambajong memperkenalkan karya tulisnya melalui sejumlah judul populer seperti Ca-Bau-Kan: Hanya Sebuah Dosa, Kerudung Merah Kirmizi, Parijs van Java dan Puisi Mbeling.
Dilansir dari berbagai sumber, karier sastrawan keturunan Minahasa, Sulawesi Utara, kelahiran 12 Juli 1945 ini, berlangsung lebih dari lima dekade. Tak hanya piawai merangkai kata melalui karya sastra, Remy Silado juga menjejaki sejumlah profesi lain, yaitu dosen, novelis, penulis, penyanyi, aktor dan mantan wartawan Indonesia.
Sebagai aktor, Remy Sylado juga muncul di belasan film layar lebar dan merupakan salah satu aktor paling disegani di generasinya. Ia juga seorang penulis aktif yang beberapa karyanya telah diadaptasi ke layar lebar.
Salah satu film populer yang pernah dibuat berdasarkan tulisannya adalah Ca-bau-kan (2002) dari novel berjudul sama Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa (1999).
Penampilannya dalam drama romantis Tinggal Sesaat Lagi (1986), drama keluarga Akibat Kanker Payudara (1987) dan drama keluarga 2 dari 3 Laki-Laki (1989) yang mendapatkan apresiasi dan pujian kritis. Kesemuanya itu membuatnya mendapatkan nominasi untuk Piala Citra di Festival Film Indonesia, ketiganya sebagai Aktor Pendukung Terbaik.
Advertisement