Sukses

CEO Promotor Konser K-Pop We All Are One Dilaporkan ke Polisi oleh Pihak Vendor

Fritz Hutapea, kuasa hukum CEO vendor konser We All Are One, mengonfirmasi secara langsung mengenai adanya laporan terhadap pihak promotor.

Liputan6.com, Jakarta Setelah dianggap merugikan banyak pihak namun belum mendapat kepastian soal status hukum, Jai Hyun Park, CEO PT Coution Live Indonesia selaku promotor konser K-Pop We All Are One, akhirnya resmi dilaporkan oleh pihak vendor acara ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Fritz Hutapea yang menjadi kuasa hukum Rizky Triandi, CEO vendor konser We All Are One, PT Visi Musik Asia, mengonfirmasi secara langsung mengenai adanya laporan terhadap pihak promotor konser tersebut.

Konfirmasi disampaikan oleh Fritz Hutapea saat ia sedang fitting jas untuk pernikahannya. Putra Hotman Paris membenarkan bahwa kliennya sudah melayangkan laporan pada Sabtu (10/12/2022) lalu.

Park Jaihyun yang kerap disapa Direktur Park, dilaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan. Menurut Fritz kliennya sudah memegang bukti yang cukup kuat untuk membuat laporan ke pihak kepolisian.

 

2 dari 4 halaman

Laporan oleh Vendor

"Dengan bukti yang cukup, akhirnya vendor maju membuat laporan polisi," ujar Fritz Hutapea kepada awak media di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (11/12/2022).

Dalam surat laporan yang ditunjukkan oleh Fritz kepada wartawan, Direktur Park diduga telah menggelapkan dana sebesar Rp2,8 Miliar begitu konser yang digagasnya batal digelar.

 

3 dari 4 halaman

Sudah Mencukupi

"Karena sudah ada bukti-bukti yang cukup untuk membuktikan Mr. Park ini telah mengambil uang sejumlah Rp 2,8 miliar," terang Fritz Hutapea.

"Untuk saat ini, cukup itu saja dulu yang bisa di-sharing," tambah Fritz.

 

4 dari 4 halaman

Konser yang Tak Jelas

Jai Hyun Park atau dikenal sebagai Direktur Park sebelumnya sempat diamankan oleh pihak imigrasi. Ia diduga melakukan tindakan penipuan lantaran konser yang dijadwalkan untuk digelar di Stadion Madya, Jakarta pada 10 hingga 12 November 2022 lalu, tidak ada kejelasan hingga pembeli tiket merugi.

Setelah itu, beredar kabar yang menyebutkan Direktur Park sudah dibebaskan oleh pihak imigrasi beberapa hari setelah ia diamankan karena munculnya kicauan-kicauan di Twitter yang mengindikasikan dugaan itu.