6 Fakta Serial Tiba-tiba Ngeguide, Potret 24 Lokasi Ikonis Jakarta Dibintangi Ahmad Pule Anak Komedian Mastur

Thaleb Wirachman Wahjudi menjelaskan, tahap praproduksi Tiba-tiba Ngeguide lumayan panjang. Dari ide sampai cerita, butuh 3 hingga 4 bulan. Setelah itu, ada pengembangan cerita, rapat praproduksi, sidak lokasi syuting, dan riset sekitar 2 minggu.

“Total 4 bulanan. Lokasinya di Jakarta dan Pulau Seribu yang juga bagian dari Jakarta. Sangat happy karena kami didukung tim Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta. Kami didukung penuh untuk mendapat lokasi-lokasi ikonis yang bisa Anda tonton nanti,” katanya.

Thaleb Wirachman Wahjudi mengakui, Jakarta punya banyak tempat ikonis yang layak disambangi. Salah satu yang membuatnya kagum adalah syuting di Jakarta Internasional Stadium alias JIS.

“Jakarta Internasional Stadium. Kesan pertama, besar banget dan memang berstandar internasional. Pas masuk, aku sama tim di sana agak lama, enggak langsung syuting tapi foto-foto dulu saking takjub, ha ha ha,” aku Thaleb.

Tiba-tiba Ngeguide terdiri 8 episode yang mengajak penonton jalan-jalan ke banyak tempat ikonis di Jakarta. “Ada sekitar 24 lokasi ikonis Jakarta yang ditampilkan dalam 8 episode serial ini,” Thaleb Wirachman Wahjudi membeberkan dalam sesi konferensi pers.

Tempat-tempat ikonis ini bervariasi dari wisata sejarah, kuliner, pusat budaya, termasuk alam yang ada di episode khusus Pulau Pari. Diversifikasi destinasi wisata diharapkan menyasar audiens yang lebih luas. Diharapkan, masyarakat di luar Jakarta tertarik pelesir ke Ibu Kota.

Dari sekian banyak tempat ikonis Jakarta yang dijadikan lokasi syuting, rupanya Ahmad Pule terkesima pada Jembatan Pinisi. Ia kerap melewatinya namun belum pernah mampir.

“Jembatan Pinisi. Walaupun sering lewat, cuma belum sampai mencoba naik. Ternyata pas sampai ke atas, keren banget panoramanya,” cetusnya seraya mengaku dapat dukungan 100 persen dari sang ayah, Mastur. “Lo jalani, lo kasih yang terbaik,” demikian Mastur menasihati.

Kali pertama disodori skenario Tiba-tiba Ngeguide, Ahmad Pule mengira akan dapat peran pendukung. Saat berkunjung ke kantor rumah produksi, ia syok diberi peran Ujal. Ahmad Pule senang sekaligus tertantang.

“Begitu sampai di kantor rumah produksi dan membahas naskah, baru tahu oh ternyata saya jadi Ujal karakter utama. Ini kali ketiga dapat peran utama. Ini bisa dibilang proyek besar,” Ahmad Pule membeberkan.

Salah satu tantangan syuting yang dihadapi Ahmad Pule, yakni demam tinggi dan didiagnosis gejala tifus. “Sempat sakit sehari penuh. Sakit sebelum libur besoknya. Saya sakit gejala tifus, tapi tetap dijalani. Alhamdulillah besoknya libur,” kenangnya.

Berhadapan dengan para bintang senior rupanya bikin Ahmad Pule grogi. “Grogi karena mereka senior kayak Kak Shareefa dan Mak Yati Surachman. Semuanya asyik, saya merasa didukung untuk mengimbangi akting mereka,” pungkas Ahmad Pule.