Liputan6.com, Jakarta Popularitas Najwa Shihab membuat sejumlah partai politik tertarik meminangnya untuk terjun ke dunia politik. Tuan rumah Mata Najwa mengaku sudah kebal dengan tawaran tersebut.
Najwa Shihab mengaku, biasanya tawaran berpolitik datang jelang Pemilu. Pemilu 2024 tak lama lagi digelar. Nama Najwa Shihab diseret-seret dan dikaitkan lagi dengan politik tertentu.
Tawaran yang datang kepada Najwa Shihab pun enggak kaleng-kaleng, dari Wakil Bupati, Wakil Gubernur, hingga melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari sebuah partai.
Advertisement
Baca Juga
“Aku tuh ditanyain ini sering banget dan setiap kali ada kontestasi politik (menjelang pemilu -red) pasti namaku diseret-seret, berusaha dikait-kaitkan atau apa pun itu ya,” ungkap Najwa Shihab.
Lebih Banyak Manfaat
Melansir dari video wawancara di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis (15/12/2022), Najwa Shihab tak mau buru-buru mengiakan tawaran tersebut.
“Yang pertama tuh, aku merasa sekarang lebih banyak manfaatnya berada di luar pemerintahan dibandingkan berada di dalam. Itung-itung manfaat mudarat, sekarang tuh lebih banyak manfaatnya itu,” ia menjelaskan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Menguatkan Warga Negara
Tak mau mendahului Tuhan, Najwa Shihab menyatakan tak menutup kemungkinan ke depan akan berpolitik jika situasi memperlihatkan ada banyak manfaat di sana.
“Tapi hari ini, detik ini, posisi sekarang, rasanya lebih perlu menguatkan warga negara dibandingkan menjadi pejabat negara,” kata Najwa Shihab seraya menambahkan, “Dari dulu tuh, pertama anggota DPR, sempat (ditawari) jadi Bupati, Wakil Bupati, Wakil Gubernur. Itu selalu.”
Menganalisis Tawaran
Setelah menganalisis tawaran dari aspek manfaat dan mudarat, putri cendikiawan Muslim Quraish Shihab menyimpulkan, belum berniat terjun ke politik. “Setiap kali itu juga jawabannya selalu enggak,” pungkasnya.
Hal yang sama disampaikan Najwa Shihab kala jadi bintang tamu program komedi Lapor, Pak! beberapa pekan lalu. Berbincang dengan Andre Taulany, Najwa Shihab menyebut, saat ini menguatkan warga negara meladeni polah pemerintah lebih penting.
Advertisement