Liputan6.com, Jakarta Pedangdut senior Evie Tamala dipercaya untuk memimpin Lembaga Manajemen Kolektif atau LMK terkait Hak Cipta bernama Transparansi Royalty Indonesia (TRI).
Dalam LMK TRI, Evie Tamala didapuk sebagai ketua umum. Pelantun lagu "Selamat Malam" menjadi pucuk pimpinan tertinggi sekaligus menerima amanat para pencipta lagu dalam memperjuangkan hak-haknya.
"LMK TRI ini hadir menjadi mitra yang saling menyokong dan memperjuangkan hak-hak para pencipta lagu dan menjunjung tinggi transparansi," kata Evie Tamala saat menggelar jumpa pers di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Januari 2023.
Advertisement
Terkait banyaknya LMK yang juga memiliki tugas untuk melakukan proses kolektif lagu dan karya cipta musik, Evie Tamala menyebut hal itu sebagai proses kolaborasi. "TRI merupakan mitra (LMK lain) yang saling melengkapi," dia menegaskan.
Baca Juga
Rumah Para Pencipta Lagu
Lahirnya LMK TRI, disebut Evie Tamala, membawa angin segar bagi para pencipta lagu di Indonesia karena akan memiliki banyak pilihan untuk menguasakan hak-hak karyanya.
Dengan kata lain, Evie Tamala berharap LMK TRI bisa menjadi rumah bagi para pencipta lagu yang memperjuangkan hak bermusik, baik dalam karya cipta maupun hal lain.
Advertisement
Tak Bedakan Genre Musik
Evie Tamala mempersilahkan para pencipta lagu bergabung dalam LMK TRI. Ia berjanji tak membeda-bedakan para pencipta lagu dari berbagai macam genre musik.
"Nah, kita tidak mebeda-bedakan genre musiknya, jadi tidak hanya untuk dangdut saja, pop saja atau yang lain, tetapi semua pencipta lagu jenis apapun bisa bergabung dengan LMK TRI," kata dia.
Menjunjung Tinggi Transparansi
Tokoh kebudayaan dan transparansi royalti musik Sandec Sahetapy yang menjabat sebagai Ketua Penasihat menganggap perlu kehadiran LMK seperti TRI yang kini dipimpin Evie Tamala.
"Sebab kita memandang perlu adanya rekan yang sama-sama menjunjung tinggi transparansi royalty musik. Saya berjuang melalui teori dan kenyataan bahwa LMK Pelari yang saya pimpin saat ini ,sepanjang tahun kemarin, sudah mendistribusikan karya cipta sebanyak tujuh kali," Sandec menjelaskan.
Advertisement