Sukses

6 Album Diva Era 90-an Wajib Koleksi, Dari Reza Artamevia Hingga Krisdayanti Zaman Hamil Aurel Hermansyah

Era 90-an diyakini salah satu fase emas industri musik Indonesia. Cek yuk, 6 album diva paling dahsyat dari dekade ini dari Reza Artamevia hingga Krisdayanti.

Liputan6.com, Jakarta Banyak yang bilang dekade 1990-an salah satu fase terbaik musik Indonesia. Pada era itu, ada banyak album keren yang dihasilkan dengan lagu-lagu tak lekang dimakan zaman. Sejumlah diva pun lahir di dekade ini dari Reza Artamevia hingga Krisdayanti.

Tahun 1991 misalnya, Ruth Sahanaya melahirkan album Kaulah Segalanya yang membawa kariernya ke kancah internasional. Lahir pula Reza mantan backing vokal Dewa 19 yang “naik kasta” jadi diva papan atas negeri ini.

Tentu saja, kita wajib menyebut Krisdayanti, peraih grand champion Asia Bagus tahun 1992 lalu menjadi rekan duet Anang Hermansyah dan punya karier solo gemilang hingga kini.

Awal tahun ini, laporan khas Showbiz Liputan6.com menghimpun 6 album diva era 1990-an yang wajib koleksi. Anda bisa memburu album-album ini di online shop, forum daring pencinta musik, atau mengontak perusahaan rekaman terkait.

 

2 dari 7 halaman

1. Ruth Sahanaya, Kaulah Segalanya

Ada dua album Ruth Sahanaya yang meledak di dekade 1990-an yakni, Kaulah Segalanya (1991) dan Kasih (1999) yang memfiturkan hit sepanjang masa “Keliru” serta “Ingin Kumiliki.” Dengan berat hati kami memilih “Kaulah Segalanya” yang punya dampak hingga ke luar negeri.

Betapa tidak, hit “Kaulah Segalanya” karya Tito Sumarsono ditulis ulang dalam bahasa Inggris oleh Tengku Malinda, menjadi “You’ll Always Be Mine.” Berbekal judul bule ini, Ruth Sahanaya meraih gelar penyanyi terbaik di Midnight Sun Song Festival Finlandia. Bangga!

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 7 halaman

2. Reza Artamevia, Keajaiban

Pernah jadi backing vokal Dewa 19 di lagu “Satu Hati (Kita Semestinya),” Reza Artamevia diberi kesempatan merilis album solo berisi 10 lagu dengan Ahmad Dhani sebagai produser. Album Keajaiban yang dilepas bersama Aquarius Musikindo tahun 1997 sukses besar.

Tiga hit di album ini meraih status abadi, yakni “Pertama,” “Dia,” dan “Satu Yang Tak Bisa Lepas” dengan visual video klip ikonis. Ketiganya melintasi dekade dan kerap dikover penyanyi generasi Instagram. Mohon maaf, versi asli tetap lebih baik.

 

4 dari 7 halaman

3. Krisdayanti, Sayang

Ini kali pertama Krisdayanti menggunakan akronim KD (setelahnya ada banyak artis menyingkat nama lalu kian populer, sebut saja Depe, Jupe, atau BCL). Album Sayang yang dirilis saat Krisdayanti hamil anak pertama, yang kemudian kita kenal sebagai Aurel Hermansyah.

Sayang yang dirilis Warner Music (1998) melahirkan dua hit langgeng, “Ku Tak Sanggup” dan “Menghitung Hari.” Judul yang disebut terakhir mengantar Krisdayanti sebagai diva. Sayang adalah contoh ideal kala membahas album yang jadi titik balik seorang penyanyi.

 

5 dari 7 halaman

4. Titi DJ, Bahasa Kalbu

Setelah Ekspresi, bisakah Titi DJ sukses tanpa Indra Lesmana? Jawabannya ada di album Bahasa Kalbu rilisan Aquarius Musikindo tahun 1999. Album yang diganjar 5 Piala AMI Awards ini menampilkan sejumlah hit yang mengantarnya jadi diva di sisi Krisdayanti.

“Tak Kan Ada Cinta Yang Lain” contoh keren lagu kover yang bisa lepas dari versi aslinya, milik Dewa 19. Pusaka di album ini, “Bahasa Kalbu,” karya Titi DJ, Andi Rianto, dan Dorie Kalmas. Album Bahasa Kalbu diganjar platinum karena terjual 200 ribu kaset lebih.

 

6 dari 7 halaman

5. Melly Goeslaw, Melly

Dua tahun setelah Potret berada di puncak popularitas bersama “Salah” dan “Bunda,” Melly Goeslaw membuat keputusan besar dengan merilis album solo, yang jadi pionir musik dansa elektronik.

Album self titled yang dirilis di pengujung 1999 ini sukses besar dengan hit “Jika” dan “Kupu-kupu.” “Jika” yang dilantun bersama Ari Lasso adalah satu dari segelintir lagu yang punya dua versi video klip. Lagu lain yang punya dua video klip, “Biar Menjadi Kenangan.”

 

7 dari 7 halaman

6. Rossa, Tegar

Seperti Sayang milik KD, album Tegar mengubah wajah karier Rossa untuk selamanya. Album rilisan Prosound ini hanya punya satu hit yakni “Tegar” karya Melly Goeslaw dan itu sudah cukup untuk membuat hati satu Indonesia “meleyot.”

Rasanya, tak ada lagu Indonesia yang hari rilisnya diperingati dan dirayakan dengan konser kecuali “Tegar.” Pada 2019, Rossa meluncurkan “Tegar 2.0” sebagai penanda usia lagu ini genap 20 tahun. “Tegar” mengantarnya sebagai diva dua negara: Malaysia dan Indonesia.