Sukses

Sumpahku, Single Terbaru Fryda Lucyana Berkolaborasi dengan Ryan Kyoto

Fryda terkenal di kancah industri musik Indonesia lewat lagu 'Rindu' karya maestro Eros Djarot.

Liputan6.com, Jakarta Penyanyi Fryda Lucyana, kembali meramaikan blantika musik Tanah Air. Kali ini, ia kembali lewat sebuah karya kolaborasi dengan seorang musisi yang dikenal sebagai pencipta lagu-lagu hits, Ryan Kyoto.

Kolaborasi ini melahirkan sebuah karya berjudul "Sumpahku" yang digarap selama dua tahun. Fryda terkenal di kancah industri musik Indonesia lewat lagu 'Rindu' karya maestro Eros Djarot.

Kemudian lewat "S'gala Rasa Cinta" ciptaan almarhum Dorie Kalmas dan Fryda Lucyana sendiri. Lagu 'Rindu' sampai kini masih dinyanyikan dan direkam ulang oleh sejumlah penyanyi terkenal lain, dan masih sering di-request dalam setiap penampilan Fryda.

Keberhasilan dua lagu tersebut mengusik Fryda untuk berinteraksi dan berdiskusi kreatif dengan Ryan menciptakan karya baru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Keluarga

Lucunya, rupanya kedua musisi itu masih memiliki hubungan keluarga. Keduanya saling mengagumi karya satu sama lain, namun belum pernah berkolaborasi menciptakan satu karya.

"Fryda itu adik yang gak mau nyanyiin lagu abangnya," canda Ryan Kyoto.

"Abang hits maker yang banyak menciptakan lagu-lagu hits, tapi nggak mau membuatkan lagu untuk adiknya," balas Fryda.

 

3 dari 4 halaman

Proses Kreatif

Berangkat dari situ, Ryan kemudian berinisiatif berkunjung ke rumah Fryda, membawa gitar kesayangannya dan melakukan semacam 'workshop' santai, sambil mengukur vocal range Fryda. Juga melakukan brainstorming tentang lagu-lagu seperti apa yang disukai dan cocok dengan timbre suara Fryda. akhirnya Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana bersepakat untuk melakukan kolaborasi kreatif.

"Papa dan Mama yang saat itu hadir nampak sangat antusias, bahkan sempat terucap dari Papa, bahwa kami sama-sama punya basis budaya Melayu. Buatlah sesuatu yang bisa turut memajukan budaya Melayu," ungkap Fryda. Ryan Kyoto dan Fryda menerima saran itu.

 

4 dari 4 halaman

Dua Tahun

Sayangnya proses kolaborasi kreatif Ryan Kyoto dan Fryda Lucyana tak dapat berlangsung cepat. Terkendala oleh aktivitas Fryda, baik di kantor maupun jadual dan agenda lain. Juga, karena Fryda berulang kali jatuh sakit dan mesti dirawat di rumah sakit.

"Bahkan kena Covid sampai empat kali," ungkap Fryda.

Tak hanya itu, selama masa itu, Fryda juga mengalami duka yang mendalam, ketika papanya wafat, saat dia berada di rumah sakit, sehingga tak dapat mengantarkan mendiang papanya ke peristirahatan terakhir. Sebagai anak tunggal yang sangat dekat dengan papanya, peristiwa duka itu sempat memukul batinnya. Kala itu, Fryda dan papanya dirawat di rumah sakit yang berbeda.

Setelah kepergian ayahandanya, perlu waktu lama bagi Fryda untuk melanjutkan kerja kolaborasi kreatif dengan Ryan Kyoto, sampai lagu "Sumpahku" ini tercipta. Bahkan di hari-hari sebelum single "Sumpahku" ini release, ia dan mamanya masuk kembali dalam perawatan di rumah sakit.

Proses merampungkan produksi musiknya sejak lagu selesai dibuat sampai selesai mastering, makan waktu sekitar setahun. Suasana batin yang 'dalam' itu terasa lewat vokal Fryda yang sangat kuat mengartikulasikan lirik dan mengekspresikan melodi lagu "Sumpahku" karya Ryan Kyoto ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.