Liputan6.com, Jakarta Belum sebulan menjalani 2023, Nikita Mirzani bersiap menabuh genderang perang kepada Kejari Serang yang mengajukan banding setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Serang memvonis bebas bintang film Nenek Gayung.
Vonis bebas atas kasus dugaan pencemaran nama baik dan pelanggaran UU ITE yang dilaporkan Dito Mahendra itu diterbitkan Majelis Hakim pada 29 Desember 2022.
Kejari Serang mengajukan banding keesokan harinya. Senin (9/1/2023), Nikita Mirzani menyinggung perkembangan banding ala Kejari Serang seraya menyebut langkah hukum ini sebagai tindakan percuma.
Advertisement
Baca Juga
“Teruntuk bapak-bapak kejaksaan dan ibu-ibu Kejaksaan Negeri Serang Kota. Kira-kira kapan mau cabut bandingnya? Karena percuma saja kalian banding,” tulis pelantun “Nikita Gang.”
Dito Dicari KPK
“Dito Mahendra lagi dicari KPK. Dan konon katanya sekarang lagi ngumpet (di) hutan Riau,” cuit Nikita Mirzani dalam status teks berlatar hitam. Menurutnya, Dito Mahendra tidak di Jakarta.
Berbagai spekukulasi menyebut Dito Mahendra kini menjalin hubungan khusus dengan Nindy Ayunda. Versi lain menyebut keduanya telah menikah siri. Baik Dito Mahendra maupun Nindy hingga kini belum memberi klarifikasi resmi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Daripada Buang Waktu
“Udah enggak ngumpet di rumah kontrakan yang ditiduri anaknya Nindy yang cewek sama yang cowok. Jadi daripada buang-buang waktu kalian banding,” ia menyambung.
Nikita Mirzani menyadari ada banyak kemungkinan yang terjadi selama banding belum dicabut Kejari Negeri. Ia pun siap perang jika Kejari Serang berkukuh banding.
Segerakan Cabut Banding
“Segerakanlah cabut bandingnya dan saya akan ikhlas memaafkan kalian para jaksa Kejari dan Kejati Serang Kota khususnya. Kalau enggak dicabut ya sudah kita perang saja. Intinya kalian jual saya borong semua he he,” Nikita Mirzani mengakhiri.
Diberitakan sebelumnya, Dito Mahendra tengah tersangkut kasus hukum. Ia dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang menjerat bekas Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi.
Advertisement