Liputan6.com, Jakarta Mahkota Miss Universe 2022 telah diberikan kepada perwakilan Amerika Serikat, R'Bonney Gabriel. Namun sejumlah tudingan tak sedap menghampirinya.
Wanita 20 tahun ini awalnya dituding telah menang dengan curang, pada perhelatan Miss USA 2022. Sejumlah finalis Miss USA secara terang-terangan menuding hal ini.
Tuduhan ini kemudian melebar sampai Miss Universe. Sejumlah warganet menuding bahwa kompetisi acara ini dimanipulasi untuk menguntungkan R'Bonney Gabriel, diwartakan Today.com.
Advertisement
R'Bonney Gabriel sebelumnya membantah tuduhan kecurangan di ajang Miss USA 2022. “Tidak ada kecurangan, aku tak akan mengikuti ajang kecantikan atau kompetisi lain yang aku tahu bakal kumenangkan. Aku punya integritas,” kata dia pada Oktober lalu.
Baca Juga
Sempat Frustrasi
Dalam wawancara terbaru setelah kemenangan di Miss Universe, R'Bonney Gabriel sempat mengungkap bahwa dirinya terpukul dengan tuduhan curang di Miss USA. “Itu benar-benar berdampak kepadaku,” tuturnya.
R'Bonney Gabriel menjelaskan bahwa tuduhan itu membuat persiapannya ke Miss Universe terganggu.
“Aku merasa frustrasi, karena sejujurnya, aku berusaha sangat keras memenangkan Miss USA, dan merasa hal ini dicabut dariku. Ada masa-masa di mana aku sangat sedih karenanya,” R'Bonney Gabriel membeberkan.
Advertisement
Kemenangan Termanis
Namun ia menyebut dirinya berhasil bangkit dan menikmati proses Miss Universe 2022. “Biar kuberi tahu sesuatu, memenangi Miss Universe setelah melewati ini semua adalah kemenangan yang paling manis,” R'Bonney Gabriel menyambung.
Ia menambahkan, “Menurutku hal ini terjadi di hidupku, semoga menjadi contoh yang menunjukkan kepada orang-orang tentang ketangguhan dan pantang mundur.”
Bantahan Organisasi Miss Universe
Organisasi Miss Universe juga telah membantah tuduhan kecurangan ini.
“Tuduhan kecurangan palsu itu tidak masuk akal dan mengalihkan perhatian dari pencapaian luar biasa yang diraih organisasi kami dan para delegasi. Alih-alih fokus pada pernyataan yang tidak berdasar, kami akan terus menyoroti pemberdayaan perempuan di tingkat global, inklusivitas, keragaman, dan kepemimpinan transformasional,” begitu pernyataan organisasi ini.
Advertisement