5 Tips Karier Langgeng dari Rossa untuk Azzahra Banilia, Yang Baru Merilis Single Baru Tak Mungkin Satu

Kedua, kembangkan bakat dengan manajemen waktu yang cermat. Berkaca pada pengalaman Rossa, di tengah jalan, kadang kerja penyanyi tak hanya merekam lagu dan manggung. Bisa jadi dia diminta jadi duta produk, model, hingga menjuri di ajang pencarian bakat.

“Kerja keras untuk membagi waktu karena aku menyanyi, menjuri (ajang pencarian bakat), rekaman lagu, mengurusi kantor juga, belum di rumah. Harus pintar membagi waktu sesuai dengan kebutuhannya,” Rossa mengulas.

Ketiga, tetap berlatih meski sudah jadi penyanyi profesional bahkan diva. Pemilik album Kembali mengaku masih rutin menjalani vocalizing meski tak seintens di awal karier. Namun jelang konser atau pertunjukan besar, Rossa makin rajin vocalizing.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Keempat, jaga attitude. Rossa mengamini bahwa sopan santun dan tata krama dibutuhkan di lingkungan kerja mana pun termasuk dunia seni. Terakhir, menyadari bahwa kesuksesan yang diraih bukan hasil kerja sendiri.

“Yang paling penting menghargai (orang lain) dan menyadari kesuksesan kita bukan karena kita saja. Mungkin 60 persen karena kerja keras kita. Tapi, 40 persen lainnya dukungan banyak orang, dari musisi lain, kerja tim, dan fans. Jadi kesuksesan itu hasil kerja bersama,” tutupnya.

Azzahra Banilia berterima kasih atas tips dari Rossa yang kini jadi diva dunia negara, Malaysia dan Indonesia. Dari Rossa, ia belajar soal profesionalisme dalam kerja. Azzahra Banilia lantas mengenang momen saat merekam single anyar “Tak Mungkin Satu.”

“Dari awal pas hari H, itu aku jatuh sakit. Suara aku benar-benar hilang. Akhirnya aku diinfus segala macam. Yang paling susah itu pas Kak IrvNat, vocal director aku, mengubah bridge-nya. Itu lumayan susah,” kenang Azzahra Banilia.

Perubahan refrain dadakan di studio rekaman tak membuatnya ciut nyali. Azzahra Banilia percaya, belajar sembari cepat beradaptasi terhadap perubahan adalah kunci. Walhasil di tangannya, “Tak Mungkin Satu” karya Gayatri Chandra dan Martinus terdengar lebih dalam.

“Jadi aku kayak: Oke, ini mesti dipelajari ulang, pelajari ulang lagi. Tapi, alhamdulillah lancar rekaman. Kalau berapa kali take vokal aku enggak ingat, tapi itu rekaman setengah shift beres. Jadi sekitar 3 jam,” ia mengakhiri.