Liputan6.com, Jakarta Menilik nama belakangnya, Azarya Samtani jelas bukan nama baru di industri sinema Tanah Air. Ia adalah produser rumah produksi Sky Films, putri dari Sonya Samtani, produser Mega Kreasi Films.
Azarya Samtani mengikuti jejak orangtua, berkecimpung di dunia seni berbekal banyak ilmu yang didapat dari orangtua dan kakeknya. Ia menyebut setidaknya ada tiga pelajaran yang dipetik dari generasi sebelumnya.
Pertama, menemukan ide bagian paling sulit. Tanpa ide bagus, para pekerja seni tak punya titik awal untuk memulai sebuah proyek. Dengan kata lain, ide menarik adalah segalanya.
Advertisement
Baca Juga
“Kedua, tekat atau semangat. Karena kita akan sering menghadapi tantangan yang bisa bikin frustrasi atau menyerah di tengah jalan. Kita harus bisa mendorong diri sendiri di fase sulit dalam proses produksi atau proses kreatif,” katanya.
Team Work
Dalam wawancara via surel dengan Showbiz Liputan6.com, Senin (30/1/2023), Azarya Samtani menjelaskan pelajaran ketiga yakni team work mengingat bikin film layar lebar, FTV, maupun serial adalah kerja tim.
“Team work paling penting. Untuk menghasilkan karya perlu kerja sama solid. Ego harus ditaruh di luar demi karya bersama. Sky Films bisa menghasilkan konten luar biasa karena kerja tim. Ini kepentingan bersama demi kebaikan konten,” Azarya Samtani mengulas.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dua Alasan
Karenanya, ia optimistis menyambut 2023. Sky Films menyiapkan sejumlah serial menjanjikan di antaranya Virgim Mom 2 dan Bestie 2. Azarya Samtani menyadari, belakangan lahir banyak webseries dengan genre bervariasi. Azarya Samtani menyebut ini perkembangan positif.
“Saya bilang positif karena dua alasan. Pertama, genre yang makin beragam membuat kami sebagai kreator dapat belajar dari palet yang lebih besar. Kami punya ruang lebih luas untuk berkreasi. Kedua, bisa menjangkau audiens yang lebih besar dengan karya beragam,” urainya.
Tantangan di Era Digital
Terakhir, Azarya Samtani mengingatkan, era serbadigital bikin hidup makin mudah. Dengan mudah, audiens mencari hiburan yang menarik. Di sisi lain, banyak rumah produksi “bermigrasi” ke platform streaming lalu menyuguhkan aneka serial dan film dengan kualitas layak diadu.
“Dengan menekan satu tombol penonton bisa berpindah-pindah sampai dapat yang membuat mereka tertarik. Ini tantangan bagi filmmaker yakni bagaimana membuat audiens melirik karya kami, di antara begitu banyak pilihan serial dan film,” Azarya Samtani mengakhiri.
Advertisement