Sukses

Aliando Syarief Dapatkan Ketenangan Batin Saat Ikuti Terapi Melepas Beban Emosi Coach Rheo

Coach Rheo dikenal sebagai pakar teknologi pikiran. Ia melakukan sesi terapi bersama Aliando Syarief.

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Teknologi Pikiran atau Mind Technology Expert Coach Rheo menggelar terapi melepas beban emosi yang diikuti sejumlah orang, termasuk aktor dan pesinetron Aliando Syarief.

Terapi ini, kata Coach Rheo, merupakan sebuah konsep seni melepas beban emosi bagi orang yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). 

"Cognitive Numbing, Deep Core Emotion Concept, Stage Of Liberation, semua ilmu ini tidak pernah ada sistematisasinya sebelumnya. Saya adalah orang pertama yang menciptakan konsep orisinalnya di dunia teknologi pikiran," kata Coach Rheo kepada pewarta, Selasa, 31 Januari 2023.

Terapi melepas beban emosi, kata Coach Rheo, sangat efektif dalam mengatasi trauma, phobia, luka batin yang mayoritas bisa dinetralkan secara utuh dalam satu hingga tiga pertemuan saja.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Sesi Melegakan

Aliando Syarief bilang inilah sesi yang melegakan. Reseptor dalam organ-organ indra yang membuatnya memiliki perasaan tenang. Berbeda dengan yang pernah dia alami sebelumnya.

"Rasanya sudah lama aku tidak merasakan perasaan seperti ini," kata Aliando yang mengikuti terapi bersama Coach Rheo.

 

3 dari 4 halaman

Obsessive Compulsive Disorder

Coach Rheo meyakini jika ditangani dengan cara tepat, problem mental seperti yang dialami Aliando, dapat diselesaikan dalam waktu relatif singkat.

Seperti banyak diberitakan sebelumnya, bintang sinetron Ganteng-Ganteng Serigala ini diketahui sempat mengalami Obsessive Compulsive Disorder (OCD). Sejenis gangguan mental mengalami kecemasan dalam pikirannya.

 

 

4 dari 4 halaman

Memberi Ketenangan

Menurut Coach Rheo, salah satu core emotion Aliando terkait kemarahan terhadap seseorang diakuinya hilang, dan memberi ketenangan yang sungguh berbeda dari sebelumnya

"Seperti merasakan suhu dinginnya sebuah energi yang berbenturan dengan sebuah gelombang," pesinetron kelahiran, 26 Oktober 1996 tersebut menggambarkan.

 

Â