Liputan6.com, Jakarta Vonis kanker payudara stadium awal menjadi pukulan telak bagi Nunung. Sejumlah pemeriksaan medis telah dijalani dari mamografi, USG, hingga yang terbaru, PET scan.
Pemeriksaan terakhir menempatkannya dalam antrean panjang. Saat artikel ini disusun, Nunung belum menguak hasil PET scan-nya. Antre PET scan membuat Nunung kena panic attack atau serangan panik.
“Sakit ini, kan enggak cuma stuck habis operasi terus diam terus kerja. Masih menghadapi kemoterapi. Kemo kan enggak sebentar. Nah ini, kan ada tahap-tahap pemeriksaan kemarin dari mamografi, USG, foto rontgen paru-paru, biopsi,” kata Nunung Srimulat.
Advertisement
Baca Juga
Panic attack membuatnya menangis tersedu-sedu dalam perjalanan menuju lokasi syuting. Nunung bertanya kepada sang suami, Iyan Sambiran, sampai kapan menanti kepastian?
Antre PET Scan
“Nah, terakhir ini masih antre PET scan. PET scan itu untuk mengetahui sudah sejauh mana sel kanker menyebar. Belum tahu (hasilnya) karena PET scan itu antre. Habis itu baru tindakan,” ia memaparkan.
Melansir dari video interviu kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Rabu (8/2/2023), Nunung menggambarkan panic attack membuatnya diliputi kecemasan hingga berlinang air mata.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Panic Attack
“Kayak tadi di jalan aku menangis (dan mengeluh) PET scan-nya kapan, yo Yah. Nanti kalau aku menunggu terlalu lama bagaimana?” Nunung menyambug seraya mengaku telah menemui psikiater.
“Aku memang punya panic attack, sudah panic attack yang sampai dikasih obat sama psikiater. Panic attack-ku sudah yang… Aku jam 11, jam 12, ada handphone bunyi saja, sudah lari-lari ke kamar tanya siapa tuh (yang menelepon).” ucapnya.
Karena Masalah Ada Terus
Menahun mengidap panic attack membuat Nunung bertanya-tanya mengapa kondisi tak kunjung membaik. Ia menduga, karena masalah hidup tak henti menerpa hingga panik enggan beranjak dari pikirannya.
“Enggak tahu, mungkin karena masalahnya ada terus,” Nunung mengulas. “Aku ke psikolog (dan hasilnya) memang aku punya panic attack berlebih,” cetus mantan wayang Opera Van Java.
Advertisement