Liputan6.com, Jakarta Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini tentunya membawa banyak dampak positif kepada berbagai industri hiburan dari mulai musik, film, game, hingga konten-konten hiburan lainnya.
Untuk di dunia film misalnya, sutradara ternama, Upie Guava bahkan menyebut bahwa saat ini siapapun bisa jadi seorang film maker. Semua orang bisa membuat sebuah karya, selama bisa mengikuti perkembangan teknologi.
"Sekarang siapapun bisa jadi film maker, dengan pekembangan teknlogi ini," kata Upie Guava saat ditemui di DossGuava XR Studio, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).
Advertisement
"Persaingannya udah bukan soal teknik tapi gagasan apa yang bisa ditunjang dengan perkembangan teknologi," bebernya.
Baca Juga
Extended Reality
Kemajuan teknologi itu juga tentunya berbanding lurus dengan perkembangan dalam industri perfilman. Salah satunya adalah membantu meringankan proses produksi film yang tak jarang menemui kendala seperti akses lokasi dan kendala cuaca atau lingkungan biasanya membuat proses produksi sering tertunda dan menghabiskan banyak waktu dan biaya. Upie sudah mulai memanfaat teknologi berupa XR (Extended Reality) dalam menggarap film sci-fi berjudul Pelangi Di Mars.
"Kami memutuskan untuk segera mengadopsi teknologi yang mampu menjadi solusi atas tantangan-tantangan tersebut," ujar Upie.
"Kami meninggalkan teknologi greenscreen dan beralih ke in-camera visual effects dan mengadaptasi teknologi extended reality dalam rangka mewujudkan imajinasi kami. Ini memampukan kami untuk mengendalikan berbagai situasi dan mempercepat proses syuting," tambahnya.
Advertisement
Jadi Lebih Cepat
Studio menggunakan Unreal Engine yang didayai Nvidia GeForce RTX GPUs untuk melakukan rendering secara real-time dan dengan hasil yang sangat realistik. Dengan dukungan GeForce RTX 40 Series GPUs dan PC yang divalidasi Nvidia Studio, proses produksi yang dijalankan oleh DossGuavaXR menjadi lebih cepat dan lebih singkat. Pihaknya juga memiliki ruang kreasi yang lebih banyak.
"Kami juga memperoleh beragam keunggulan lain yang dihadirkan Nvidia Omniverse yang menjadikan kami dapat berkolaborasi dengan insan-insan terbaik di manapun mereka berada, meskipun mereka menggunakan beragam software yang berbeda-beda," tutup Upie Guava.
Pelangi di Mars
Seperti diketahui, film Pelangi Di Mars itu diproduksi dengan cara hybrid, yaitu menggabungkan shooting virtual dan dunia nyata. Untuk mendukung hal tersebut, Upie Guava menggunakan teknologi XR (Extended Reality), sebuah teknologi yang menggabungkan kombinasi interaksi grafis yang dihasilkan manusia dan sistem komputer.
Advertisement