Sukses

Naila Novaranti Hadiri Perayaan Hari Pers Nasional di Kota Depok: Wartawan Selalu Memotivasi Saya Dalam Peningkatan Karier ke Depan

Hari Pers Nasional (HPN) jatuh pada 9 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 juga berlangsung di Kota Depok. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok menggelar perayaan HPN yang diperingati setiap 9 Februari.

Dalam acara tersebut, hadir pelatih terjun payung untuk miter dan sipil di 46 negara, Naila Novaranti. Dalam momen itu, Naila merasakan kedekatan dengan wartawan yang dinilainya seperti sahabat sendiri.

"Media menjadi salah satu yang memotivasi saya, yang selalu menanyakan bagaimana karier saya ke depan, atau apa yang akan saya lakukan sebagai atlet dan pelatih terjun payung," kata Naila di sela-sela acara perayaan HPN 2023 bersama PWI Kota Depok.

 

2 dari 4 halaman

Mendoakan Pewarta

Naila yang telah menaklukan Gunung Everest dan benua Antartika dengan aksi terjun payungnya, berharap para wartawan di Indonesia selalu diberi kemudahan serta kelancaran dalam memberikan berita akurat dan berimbang.

"Di hari pers ini, saya berharap insan pers lebih mandiri yang bisa mendidik dan mengedukasi masyarakat dalam menyiarkan berita-beritanya di medianya masing-masing," Naila menguraikan.

 

 

3 dari 4 halaman

Tumpengan

Sementara itu, Ketua PWI Depok Rusdy Nurdiansyah mengatakan bahwa peringatan Hari Pers kali ini digelar di kantor PWI Depok dengan melibatkan para humas sebagai salah satu kemitraan dan awak media anggota PWI Depok.

"Acara memang digelar secara sederhana dengan tumpengan dan potong kue bersama para humas. Dan kenapa kami mengundang humas, karena mereka itu salah menjadi kemitraan yang paling dekat dengan wartawan ketika mencari berita. Selain itu, kami menggandeng Kadiskominfo dan para anggota Dewan Depok," ujar Rusdy.

 

4 dari 4 halaman

Demokrasi Bermartabat

Di momen HPN kali ini, Rusdy berharap, pers bisa menjalankan serta mewujudkan tema Hari Pers Nasional 2023 yakni Pers Merdeka Demokrasi Bermartabat.

"Walaupun pers di Indonesia itu bebas merdeka tetapi harus tetap bertanggung jawab. Intinya pers itu seperti instrumen yang menarik seni untuk menciptakan intelektualitas yang bermutu dan mencerdaskan masyarakat," dia memungkasi.