Liputan6.com, Jakarta Film Para Betina Pengikut Iblis yang dibintangi Mawar De Jongh, Hanggini, dan Sara Fajira rupanya lulus sensor untuk kategori 21 tahun ke atas. Sutradara dan pemain pun buka suara.
Sutradara Para Betina Pengikut Iblis, Rako Prijanto, menjelaskan, film terbarunya memang menampilkan sejumlah adegan sadis. Karakter Sumi (Mawar De Jongh) misalnya, jualan gulai daging manusia.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (11/2/2023), ia menyatakan, parade adegan sadis tak lantas membuat film rilisan rumah produksi Falcon Black tak punya pesan penting.
Advertisement
Baca Juga
6 Fakta Film Para Betina Pengikut Iblis, Berawal Rako Prijanto Lihat Makhluk Astral dan Inspirasi 3 Surat Al Quran
Rako Prijanto Gandeng Mawar De Jongh dan Adipati Dolken di Film Para Betina Pengikut Iblis, Trailernya Seram
Resensi Film Bayi Ajaib: Rako Prijanto Mempersegar Versi Klasik dengan Perbedaan di Sejumlah Titik
“Meski menghadirkan banyak adegan sadis, ada pesan positif yang bisa diambil dari film ini. Bukan hanya menghadirkan ketegangan, ada pesan positif yang ingin disampaikan,” kata Rako Prijanto.
Menciptakan Kebencian
Senada dengan Rako Prijanto, Mawar De Jongh menyebut karakter Sumi merefleksikan rasa cinta dan benci, juga bagaimana anak dalam kondisi keluarga tak ideal mesti memberikan bakti.
“Saya harus bisa menciptakan kebencian sekaligus rasa cinta. Saya juga tidak menduga harus beradegan membunuh ayah sendiri. Ini film paling sadis yang pernah aku perankan,” Mawar de Jongh menjelaskan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Belajar Dari Suami
“Dari Sumi, saya belajar bagaimana punya keputusan sendiri, jangan mudah terhasut. Harus tahu mana yang baik dan buruk. Kesulitan hidup pasti ada jalan keluarnya,” bintang film Bumi Manusia mengulas.
Para Betina Pengikut Iblis yang akan tayang di bioskop mulai Kamis (16/2/2023) disebut Mawar De Jongh sebagai film yang paling menguras energi dan melelahkan secara fisik.
Butuh Energi
“Butuh energi banyak karena adegannya sangat berat. Itu hampir setiap hari aku minum obat sakit tenggorok karena adegan berantem terus, kurang lebih, mostly scene itu berantem. Butuh suara jernih dan tenaga ekstra,” Mawar De Jongh menyambung.
Lewat film Para Betina Pengikut Iblis, Mawar De Jongh membuktikan bahwa sebagai aktris, ia terbuka untuk semua genre. “Aku terbuka untuk berbagai genre. Aku sangat mencintai dunia seni peran, pengin belajar banyak dari dunia akting,” tutupnya.
Advertisement