Sukses

Korban Gempa Suriah Tak Dapat Banyak Bantuan Akibat Perang Saudara, PBB: Kami Telah Mengecewakan Orang-Orang

Untuk menerima bantuan PBB, Suriah barat laut hanya membuat satu penyeberangan saja.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa sebesar 7,8 magnitudo tak hanya menghancurkan gedung-gedung di wilayah Turki. Suriah juga mendapatkan dampaknya, dan yang paling parah berada di barat laut.

Di mana, wilayah tersebut terjadi perang saudara. Dan itu membuat orang-orang di sana kehilangan tempat tinggal dan mengungsi beberapa kali.

Dan saat terjadi gempa Suriah, daerah itu tidak banyak menerima bantuan dibandingkan daerah yang dikuasai pemerintah, dilansir Reuters, Senin (13/2/2023).

"Sejauh ini kami telah mengecewakan orang-orang di Suriah barat laut," ungkap Martin Griffiths, kepala bantuan PBB dari perbatasan Turki-Suriah.

 

2 dari 4 halaman

Satu Penyeberangan

Ditambahkan Griffiths, saat ini hanya ada satu penyeberangan yang dibuka untuk pasokan bantuan PBB. Meski begitu ia mengaku akan fokus menanganinya dengan cepat.

"Mereka benar-benar merasa ditinggalkan," tambah Griffiths.

Sementara itu, Washington meminta pemerintah Suriah dan semua pihak lain di negara itu untuk segera memberikan akses kemanusiaan kepada semua yang membutuhkan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Dua Titik

Sumber HTS di Idlib menjelaskan bahwa kelompok itu tidak akan mengizinkan pengiriman apapun dari daerah yang dikuasai pemerintah, dan bantuan akan datang dari Turki ke Utara. Untuk itu, PBB berharap untuk meningkatkan operasi lintas batas dengan membuka dua titik perbatasan tambahan antara Turki dan Suriah yang dikuasai oposisi untuk pengiriman bantuan, beber juru bicara, Jens Laerke.

 

4 dari 4 halaman

Dukungan Negara Arab

Beberapa negara Arab, telah memberikan dukungan kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad pascagempa. Sementara, upaya bantuan PBB ke seluruh Suriah hanya bisa memberikan sedikit bantuan langsung ke Damaskus selama perang saudara.

Pengiriman pertama bantuan gempa bumi Eropa ke bagian Suriah yang dikuasai pemerintah juga tiba di Damaskus pada Minggu (12/2/2023).

"Kami mencoba memberitahu semua orang; Kesampingkan politik, ini adalah waktu untuk bersatu di belakang upaya bersama untuk mendukung rakyat Suriah," kata utusan PBB untuk Suriah Geir Pedersen.