Sukses

Denny JA Ungkap Peran Puisi Jalaluddin Rumi Yang Mengubah Hidup Chris Martin Vokalis Coldplay

Saat itu, lead vocal grup band Coldplay, Chris Martin, sedang mengalami krisis eksistensial dan pencarian meaning of life.

Liputan6.com, Jakarta Denny JA membuka diskusi tasawuf pada acara 1.000 Hari wafatnya guru komunitas Maiya, Buya Syaikh Muh. Nursamad Kamba di Jakarta pada Minggu, 5 Maret 2023.

Dalam acara tersebut, hadir mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Oman Faturrahman, M. Hum, santri Buya Kamba, Faried Wijdan.

Denny JA yang juga merupakan salah satu sahabat dekat keluarga Buya Kamba, mengangkat gagasan-gagasan Buya Kamba yang dikenang sebagai tokoh pemikir tasawuf.

Agamaku adalah cinta. Setiap hati manusia menjadi rumah ibadahku. Begitu penggalan puisi dari Jalaluddin Rumi yang dibacakan oleh Denny JA. Menurut Denny, Rumi menyentuh kita untuk kembali kepada esensi agama.

 

2 dari 4 halaman

Revolusi Akhlak

Menurut Denny JA, bahwa datangnya agama itu pertama-tama untuk revolusi akhlak. "Agar kita terus menerus menghidupkan cinta dalam pikiran, ucapan dan tindakan. Esensi agama itu adalah cinta, untuk memperkuat niat baik, membersihkan hati, dan menghayati hidup dalam kebajikan," kata dia.

"Dengan kembali ke esensi agama, itu membuat agama sangat relevan kapanpun, dimanapun, untuk siapapun," Denny JA menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Kisah Chris Martin

Denny JA mengutip kisah selebriti dunia dari media New Yorker pada 2017 silam. Saat itu, lead vocal grup band Coldplay, Chris Martin, sedang mengalami krisis eksistensial dan pencarian meaning of life.

Ia diberi buku oleh temannya yang berujung mengubah hidupnya. Ternyata buku itu merupakan kumpulan puisi Jalaluddin Rumi. Menurut Chris Martin, diungkapkan Denny JA, ia membahas derita yang dilihat dari perspektif yang berbeda.

Puisi Jalaluddin Rumi yang berkisah mengenai derita yakni, "Sambutlah derita yang datang padamu sebagai tamu kehormatan. Sangat mungkin derita itu datang membawa pesan Tuhan, untuk pencerahanmu. Kesadaran yang lebih tinggi justru datang melalui lukamu," lanjut Denny JA.

 

4 dari 4 halaman

Puisi Populer

Dikatakan Denny JA, puisi Jalaluddin Rumi memang sangat populer di era modern di Amerika Serikat. "Rumi bahkan lebih populer dibanding penyair terkenal Amerika Serikat sekalipun, seperti Walt Whitman, Robert Frost, Emily Dickinson. Itu terlihat dari jumlah bukunya yang dibeli setiap tahun," ujarnya.

"Puisi Rumi tak hanya dibacakan di Masjid, tapi juga di gereja, sinagog dan universitas," sambungnya. Puisi Rumi tidak hanya dibaca oleh mahasiswa, sastrawan atau akademisi, tapi juga aneka artis Holywood.

"Rumi terasa membawa pesan soal cinta dan kebajikan universal. Itu pesan spiritual, inspirasi akhlak yang melampaui sekat agama, negara, etnis dan kelas ekonomi," katanya.

Â