Sukses

6 Cerita Bintang Ant-Man and the Wasp: Quantumania, Transformasi hingga Quantum Realm

Ant-Man and the Wasp: Quantumania tayang di Indonesia sejak 15 Februari lalu.

Liputan6.com, Jakarta Fase kelima Marvel Cinematic Universe alias MCU telah dibuka dengan kehadiran Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Tayang di Indonesia sejak 15 Februari 2023, ini adalah film solo ketiga Scott Lang/ Ant-Man (Paul Rudd) setelah  Ant-Man (2015) dan Ant-Man and the Wasp (2018) .

Dibuka dengan kelanjutan hidup Scott Lang setelah event di Avengers: Endgame. Ia memilih jadi penulis, dan hidup bahagia bersama sang kekasih, Hope van Dyne (Evangeline Lilly). Putrinya, Cassie (Kathryn Newton), menunjukkan ketertarikan besar dalam bidang sains, bahkan berhasil membuat perangkat untuk berkomunikasi dengan Quantum Realm.

Hanya saja, pesan ini akhirnya membuka portal dan menimbulkan akibat yang sangat serius.

Sebelum tayang, para pemain dan sineas di balik Ant-Man and the Wasp: Quantumania sempat menggelar konferensi pers daring, membagi sejumlah cerita mengenai film ini. Banyak pernyataan dan kisah menarik soal film ini, berikut enam di antaranya:

 

2 dari 4 halaman

1. Film Keluarga

Bagi sutradara Peyton Reed, Ant-Man and the Wasp: Quantumania memiliki gen serupa dengan film-film Ant-Man sebelumnya yakni merupakan film keluarga. Hal serupa juga disebutkan Michael Douglas, pemeran Hank Pym.

“Menurutku Ant-Man kerap merujuk tentang keluarga, membawa kerentanan kepada pahlawan berkekuatan super, dan hal ini kerap terlihat di film Marvel,” kata sang aktor.

 

2. Perubahan The Wasp

Evangeline Lilly mengatakan bahwa dari film pertama hingga terakhir, karakter Hope Van Dyne yang ia perankan bertransformasi besar-besaran. Awalnya, ia merasa tokohnya jarang memiliki hubungan hangat dengan orang lain.

“Sepanjang tiga film ini, aku memiliki perjalanan karakter yang luar biasa. Dari memperbaiki hubungan dengan ayah, dia reuni dengan ibu yang lama hilang. Ia juga jatuh cinta dengan Scott dan menjadi ibu tiri Cassie,” Evangeline Lilly memaparkan.

3 dari 4 halaman

3. Quantum Realm

Kevin Feige mengatakan bahwa konsep Quantum Realm akan lebih digali dalam film ketiga ini.

“Ini adalah tempat yang berada di tingkat sub-atomik, di mana ruang dan waktu berlaku secara berbeda. Hal ini memungkinkan kita untuk menempuh perjalanan waktu seperti yang disarankan Scott Lang di Endgame, dan memungkinkan kami untuk merangkai seluruh manik kuantum dalam film ini, di mana kita pergi ke titik yang sebelumnya hanya pernah dilihat Janet (van Dyne),” kata sang President Marvel Studios.

 

4.  Visualisasi Quantum Realm

Sutradara Peyton Reed mengatakan untuk memvisualisasikan Quantum Realm, ia dan tim melakukan riset berbagai hal. Mulai dari fotografi mikroskop elektron hingga majalah heavy metal era 1970 hingga 1980-an.

“Kami ingin menghadirkan semua elemen ini. Ada pedang kecil dan elemen sihir, lalu ada yang terlihat nyata, seperti elemen Mobius,” kata dia.

4 dari 4 halaman

5. Fase Kelima MCU

Ant-Man and the Wasp: Quantumania adalah pembuka fase kelima MCU. Kevin Feige mengungkap apa yang terjadi dalam fase ini.

“Kami membuat banyak film di fase keempat, dan yang terakhir adalah Wakanda Forever. Kami memperkenalkan banyak karakter di situ. Dan sekarang di film ini, kami memulai apa yang disebut sebagai fase lima, yang akan memulai storyline yang lebih spesifik menuju film-film Avengers nantinya,” tuturnya.

 

6. Kang The Conqueror

Jonathan Majors juga memperkenalkan karakternya, yang menjadi musuh besar para superhero Marvel, Kang The Conqueror. Bahkan karakter ini sampai masuk dalam tajuk film yang menempati slot tahun 2025 nanti, Avengers: The Kang Dynasty.

Kang, kata Majors, adalah super-villain yang bisa melakukan perjalanan waktu dan memiliki sejumlah varian.

“Mereka (para Kang) menempati alam semesta dan multi-verse berbeda, dan masing-masing memiliki niat berbeda. Mereka semua makhluk yang berbeda, dan saya masih terus menyempurnakan dan menyempurnakan penghubung di antara mereka,” ia mengakhiri.