Liputan6.com, Jakarta Sarah mengaku tak dapat lagi berharap rumah tangganya dengan Rizal Djibran dapat kembali terajut. Diakui Sarah, rasa sayang yang dulu pernah dipupuknya untuk sang suami pun kini sudah sirna, seiring dugaan perlakuan kasar yang dialaminya.
Imbas dari perlakuan itu, Sarah pun diketahui melaporkan Rizal Djibran ke Polda Metro Jaya atas dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tak hanya itu, Sarah juga menuding Rizal melakukan penyimpangan seksual.
"Kalau awal-awal enggak mungkin orang menikah enggak ada rasa sayang, pasti ada. Tapi setelah perlakuan dia, rasa (sayang) mulai hilang," aku Sarah kepada wartawan di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023).
Advertisement
"Setelah perilaku dia yang melakukan kekerasan. Enggak perlu saya sebutkan itu karena terlalu sensitif," sambung Sarah.
Baca Juga
Â
Mencoba Bertahan
Sarah mengatakan, tak ada upaya mediasi yang dilakukan atas prahara yang menimpa rumah tangga mereka. Sebagai pihak yang diceraikan, Sarah memilih mengikuti proses yang berjalan, karena selama ini sudah mencoba bertahan dari perilaku yang ditunjukkan Rizal.
"Saya mengiyakan karena udah selama ini saya mencoba bertahan dari perilaku dia yang benar-benar enggak bisa diterima. Karena dia juga udah menggugat saya, jadi saya terima," ujarnya.
Advertisement
Permintaan Sederhana
Tris Harianto, kuasa hukum Sarah melanjutkan, sebenarnya permintaan Sarah pada Rizal cukup sederhana. Kliennya meminta Rizal menceraikan secara baik-baik, jika memang sudah tidak lagi cinta dengan Sarah.
"Seharusnya RD menyampaikan kepada orangtua (Sarah), mengembalikan kepada orangtua. Ini malah sebaliknya. Tidak ada komunikasi terkait perceraian, tiba tiba dia menggugat talak," kata Tris.
Jadi Pelajaran
Meski begitu, dikatakan Tris, Sarah bersyukur perceraian menjadi akhir dari cerita rumah tangganya dengan Rizal. Menurutnya, kejadian ini juga menjadi pelajaran, agar Sarah lebih berhati-hati lagi dalam mencari pasangan.
"Justru Sarah sangat bersyukur ya kalau takdirnya berpisah. Ini menjadi pembelajaran lah untuk mengenal laki-laki harus lebih hati hati lagi," pungkas Tris Harianto. (M. Altaf Jauhar)
Advertisement