Sukses

Desainer Cynthia Mahendra Terinspirasi Keindahan Istana Alhambra, Salah Satu Saksi Kejayaan Islam di Eropa

Cynthia Mahendra memeriahkan panggung seni dengan koleksi raya, bertema Alhambra, terinspirasi keindahan Istana Alhambra, bukti kejayaan Islam di Eropa.

Liputan6.com, Jakarta Cynthia Mahendra kembali memeriahkan panggung seni dengan meluncurkan koleksi raya bertema Alhambra, terinspirasi dari keindahan Istana Alhambra, salah satu bukti kejayaan Islam di Eropa.

Tema Alhambra diusung lini busana Jawhara Syari dalam dua look terbaru yang diperkenalkan kepada para pencinta mode di Jakarta, Minggu (19/2/2023). Ini bagian dari koleksi Hari Raya Idulfitri.

Sang desainer menjelaskan, koleksi Alhambra memakai bahan kain impor berbasis silk dan babydoll yang flowly. Ini untuk membangkitkan kesan nyaman saat berkumpul dengan keluarga.

“Untuk warna, lebih ke bold color, yaitu dark tone seperti navy, maroon, dan hitam dengan segmen usia 25 sampai 50 tahun,” kata Cynthia Mahendra ketika berbincang dengan Showbiz Liputan6.com.

 

2 dari 4 halaman

Motif Turki

Soal motif, desainer berhijab ini punya selera sendiri. Cynthia Mahendra ingin menapaki jejak Islam di Timur Tengah hingga Eropa lalu mengadaptasi artsitekturnya yang megah ke dalam busana.

“Untuk motifnya motif Turki. Yang hari ini kami perkenalkan, motifnya bergaya Timur Tengah Eropa. Lebih mewah, lebih bisa diterima semua daerah. Sebenarnya ini merefleksikan karakter saya,” ia menerangkan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tipe Bold

“Dari dulu saya mengeluarkan Jawhara Syari tipe bold, bukan warna-warna kalem tapi karena banyak permintaan ibu muda bahkan anak remaja yang ingin pakai syari tapi look tetap young, kami ciptakan brand khusus pastel yakni CM Signature,” urai Cynthia Mahendra.

CEO Jawhara Group, Ukie Jaya Mahendra, mengenang kali pertama lini busana Jawhara memeriahkan panggung seni Tanah Air khususnya mode. Bermula pada 2015, lini busana ini bergerak lewat Instagram, penjual daring, dan reseller dari Sabang sampai Marauke.  

 

4 dari 4 halaman

Tadinya di Segmen AB

Pada 2018, ia dan Cynthia Mahendra membuka toko offline di FX Sudirman Jakarta. Tahun 2020 pandemi Covid-19 melanda. Memasuki 2023, saat pandemi bergerak menuju endemi, pasangan suami istri ini bertekad bangkit dengan kekuatan penuh.

“Tadinya di segmen A-B kami melebarkan pasar ke A-B-C-D. Core-nya tetap industri baju, lalu meluas ke food and beverages, tour and travel, dan kosmetik yang sebenarnya sudah eksis sejak 2018,” cetusnya seraya memproyeksikan IPO tahun 2024.