Sukses

Syuting Teluh Darah Melalui Prosedur Panjang yang Makan Waktu Lama, Shenina Cinnamon: Kita Merasa Happy

Setelah menjadi satu-satunya series Indonesia yang tayang di Busan International Film Festival 2022, kini Teluh Darah akan turut meramaikan pasar pecinta serial dan film horor di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Teluh Darah merupakan serial web Indonesia dengan sutradara Kimo Stamboel yang dibintangi oleh Mikha Tambayong, Deva Mahendra, Shenina Cinnamon, Lukman Sardi, Justin van Vioten, dan sederet artis Tanah Air lainnya. 

Setelah menjadi satu-satunya series Indonesia yang tayang di Busan International Film Festival 2022, kini Teluh Darah akan turut meramaikan pasar pecinta serial dan film horor di Indonesia. 

Film ini bermula ketika Wulan yang diperankan oleh Mikha Tambayong, melihat keluarganya mendapatkan terror dengan ilmu hitam.

Terror ini terus berlanjut hingga keluarganya mengalami kejadian-kejadian aneh dan hal ini juga dialami oleh Esa yang dimainkan Deva. Keduanya berusaha untuk mencari tahu penyebab dari hal-hal misterius tersebut.

Series Teluh Darah ini dapat disaksikan melalui layanan streaming Disney+ Hotstar.

2 dari 4 halaman

Proses Syuting

Selama proses syuting berlangsung, para cast dari film Teluh Darah melakukan proses reading dengan intens dan melewati sesi diskusi bersama sang sutradara. Sehingga, mereka dapat mendalami peran masing-masing. Bahkan, Mikha berkata bahwa dirinya dan Justin sempat melakukan reading online.

"Dulu masih zamannya 'Zoom' ya, perkenalan satu-satu. Sampai akhirnya reading offline, dan ketemu satu sama lain. Terus kita ada latihan fisik juga, itu benar-benar mempersiapkan diri kita banget," ungkap Mikha.

Semua pemain juga menyebutkan bahwa selama syuting series ini, biarpun ber-genre horor, mereka merasa happy.

"Kalau orang mikir syuting horor itu berat, ini diubah oleh Mas Kimo dan juga Disney, bikin syuting kita ngerasa senang, happy," Kata Shenina bersamaan dengan yang lain.

3 dari 4 halaman

Pengalaman Berkesan

Pengalaman syuting yang paling berkesan menurut Shenina adalah ketika dirinya beradu akting dengan para pemain lainnya.

Sedangkan untuk adegannya sendiri, ada satu momen ketika Shenina harus bersatu dengan kamera “Ada satu adegan di-rigging kameranya ke badan aku, terus aku harus jatuhin kameranya bareng sama badan aku,” ucap Shenina.

Untuk adegan berdarah-darah dan “disgusting” dalam series ini menggunakan hewan asli dan menggunakan imajinasi pemain.

Selain itu, Shenina mengatakan, “Kalau aku pribadi kan sudah syuting dua kali sama Mas Kimo dan memang ada yang bohongan, ada yang asli dan ada yang CGI."

4 dari 4 halaman

Pendalaman Peran

Dengan persiapan yang cukup memakan waktu, para pemain dan sutradara membedah karakter bersama-sama untuk pendalaman peran.

Kimo selaku sutradara juga memberikan ruang para pemain untuk berkembang dengan menanyakan sudut pandang mereka.

Selain itu, untuk membantu mendalami peran para pemain juga dibantu oleh acting coaches. 

"Kita juga dibantu acting coaches yang benar-benar stand by dari awal bantuin jaga karakter kita," kata Mikha.