Sukses

Denny JA Perkenalkan Lukisan Artificial Intelligence, Curi Perhatian di Pameran Karya Seni IMLF

Denny JA memamerkan 15 lukisan di ajang International Minangkabau Literacy Festival (IMLF)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA, mencuri perhatian di ajang International Minangkabau Literacy Festival (IMLF).

IMLF digelar di Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan dan Buktittinggi dan Agam, Sumatera Barat pada 22 hingga 27 Februari 2023. IMLF sendiri merupakan festival literasi skala internasional yang melibatkan hampir 200 peserta dari 12 negara, termasuk Brunei, Malaysia, Rusia, Argentina, India, Bangladesh dan Spanyol.

IMLF diisi dengan rangkaian kegiatan menarik, bukan hanya workshop mengenai literasi, melainkan juga festival budaya, kunjungan wisata, pameran buku serta pameran karya seni.

Pada pameran karya seni tersebut, terdapat 15 lukisan karya Denny JA yang ditampilkan. Pameran karya seni itu sendiri digelar di Baso, Kabupaten Agam, yang merupakan lokasi utama gelaran IMLF 2023.

 

2 dari 4 halaman

Lolos Kurasi

Denny JA merupakan satu dari lima orang seniman yang karyanya lolos kurasi untuk bisa ditampilkan dalam pameran tersebut.

Empat seniman lainnya yang juga ikut ambil bagian dalam pameran ini adalah Minda Sari dari Indonesia (Padang), Nazhatulshima Nolan dari Malaysia, Herisman Is dari Indonesia (Pekanbaru) dan Reshma Ramesh dari India.

 

3 dari 4 halaman

Artificial Intelligence

Para seniman tersebut memiliki karya dengan corak, gaya dan khas masing-masing, tidak terkecuali Denny JA. Karya lukisnya merupakan bentuk seni rupa modern yang masuk ke dalam kategori digital art, di mana ia memadukan karya fotografi dengan Artificial Intelligence (AI).

“Saya penasaran, ingin melihat dengan mata kepala saya sendiri lukisan AI yang di Indonesia dipelopori oleh Denny JA,” ujar salah satu delegasi dari Brunei yang ikut dalam gelaran IMLF tersebut pada Minggu, 26 Februari 2023.

 

4 dari 4 halaman

Unik dan Istimewa

Sementara itu, kurator untuk pameran seni rupa di gelaran IMLF, yakni Iswandi, menjelaskan bahwa pameran tersebut unik dan istimewa, khususnya dari materi karya-karya yang ditampilkan. 

“Pada pameran ini karya-karya konvensional dengan corak naturalis, realis dan abstrak yang menjadi ciri dari perkembangan awal seni rupa modern di Indonesia bersanding dengan karya-karya yang pada perkembangan terkini di katagorikan kedalam Digital Art,” jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa kelima seniman yang karya seninya dipamerkan pada IMLF memiliki corak yang khas.