Liputan6.com, Jakarta - Sidang lanjutan kasus dugaan narkoba dengan terdakwa Irjen Pol Teddy Minahasa yang digelar pada Senin (27/2/2023) menghadirkan dua saksi yaitu Mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara dan Linda Pujiastuti alias Anita Cepu.
Dalam sidang tersebut Linda Pujiastuti mengaku sebagai informan yang banyak membantu Polri. Sementara, pada penjualan sabu yang melibatkan Teddy Minahasa, ia mendapat komisi sebesar Rp60 juta.
Advertisement
Baca Juga
Hotman Paris, selaku kuasa hukum Teddy Minahasa pun mempertanyakan profesi Linda Pujiastuti ini, apakah sebagai informan atau jual beli narkoba lantaran mendapat komisi.
"Kamu sebagai informan, tapi kamu menerima komisi Rp60 juta?" tanya Hotman Paris di dalam persidangan, dilansir kanal YouTube KompasTV, Senin (27/2/2023).
Tersudut
Usai menjalani sidang, Hotman Paris pun menjawab pertanyaan awak media yang telah menunggunya tentang banyaknya pertanyaan yang tak terjawab oleh Linda Pujiastuti.
"Karena dia (Linda) itu tersudut. Gini loh dia ke sudut banget sesudah pertanyaan Hotman yang sangat briliant. Dia kan mengaku seolah-olah pahlawan, bahkan jaksa mengatakan pahlawan dia. Mana ada pahlawan, cuma satu kilogram dapat komisi 60 juta," ungkap Hotman, yang terlihat di akun Instagram terverifikasi miliknya, Selasa (28/2/2023).
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
1000 Anak Muda Jadi Korban
Linda Pujiastuti disebut sebagai pahlawan, Hotman Paris pun mempertanyakan kembali perannya yang telah menjual sabu sebanyak satu kilogram.
"Satu kilogram itu berapa gram sih? 1000 gram. Kalau 1000 gram, satu gram anak muda Indonesia berarti 1000 orang korban, dan dari situ dia dapat 60 juta. Apakah itu pahlawan? Apakah itu informan?" Hotman Paris mempertanyakan.
Ada Apa?
Sekali lagi Hotman Paris mempertanyakan posisi Linda Pujiastuti ini. Apakah dirinya seorang informan atau bukan? Karena menerima komisi.
"Mana mungkin dia tidak memihak yang 2 ton, sedangkan yang satu kilogram aja dia dapat komisi 60 juta. Apalagi yang 2 ton, yang mau datang dari Vietnam dan Myanmar. Ada apa? Itu pertanyaan saya. Jadi tidak benar 2 saksi ini menyatakan bahwa di bawah kendali daripada Teddy Minahasa. Ini semua dalam proses bahwa penjebakan makanya Teddy Minahasa mancing terus agar si Linda ini datang ke Padang, dengan membawa uangnya. Dia tadi mengatakan tidak mau bawa uangnya, bagaimana ditangkap penjebakan kalau uangnya enggak ada? Kan jual beli itu harus ada uangnya. Ada barang ada uang," bebernya.
Advertisement