Liputan6.com, Jakarta Setelah kembali dari tur di Finlandia pada tahun 2008, setelah tampil di Tuska Metal Festival di sana, dan beberapa tur di Eropa, Noxa memutuskan untuk membuat festival musik metal ekstrim di Indonesia untuk komunitas mereka.
Festival tersebut dimulai sebagai perayaan ulang tahun ke-10 Noxa pada tahun 2012 dengan tema 10 Years Grinding Party dan juga sebagai penghormatan kepada mendiang Robin Hutagaol, drummer pertama Noxa yang meninggal pada tahun 2009.
Dari situlah, Noxa memutuskan untuk mengadakan acara musik ekstrim untuk komunitas metal dan musik ekstrim lainnya, serta memberikan kesempatan bagi band-band baru untuk menjadi generasi penerus di skena musik ekstrim.
Advertisement
Rangkaian Konser
Pada tahun 2017, Noxa mengadakan NOXA FEST kedua dengan tema Noxa 15 Years, dan mengajak band-band tamu dari skena luar negeri seperti Wormrot dari Singapura, Kandarivas dari Jepang, Senjakala dari Brunei Darussalam, Asilent dari Singapura, serta band-band dari luar kota Jakarta seperti Extreme Decay dari Malang.
Pada tahun 2018, Noxa mengadakan NOXA FEST ketiga dan keempat, di mana mereka mengundang band mancanegara seperti Rottensound dari Finlandia, serta band dari Thailand dan Malaysia, dan Death Vomit dari Yogyakarta.Pada tahun 2020, Noxa berencana untuk mengadakan NOXA FEST kelima, namun beberapa kendala muncul, termasuk kepergian vokalis Noxa, Tonny Christian Pangemanan, dan pandemi COVID-19 yang memaksa penundaan acara.
Advertisement
Mengundang
Kini, Noxa telah memutuskan untuk menggelar NOXA FEST V pada tanggal 4 Juni 2023 dengan mengundang tiga band death metal dari Polandia, yaitu Vader, Hate, dan Thy Disease, serta band-band dari luar kota Jakarta. Tema untuk acara kali ini adalah "Indonesia x Polandia", dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempererat hubungan budaya antara kedua negara, dan juga untuk menghormati Tonny Christian Pangemanan.
Lima Album
Sejak terbentuk pada Maret 2002, Noxa telah merilis lima album studio, yakni "self-titled" (2002), "Grind Viruses" (2006), "Legacy" (2010), "Buka Mata" (2016), dan "Propaganda" (2018). Band ini terdiri dari Dipa Biomantara (bass), Alvin Eka Putra (drum), dan Diegoshefa (vokal).
Advertisement