Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia memperingati Hari Musik Nasional setiap 9 Maret yang diyakini sebagai tanggal lahir pencipta lagu kebangsaan “Indonesia Raya,” Wage Rudolf Supratman.
Musik Indonesia terus bergerak maju ditandai dengan lahirnya lagu-lagu legendaris. Di antara jutaan hit, banyak yang menggunakan nama orang sebagai judul lagu seperti Sephia dan Sunny.
Sephia yang dirilis pada 2000 menjadi sinonim kekasih gelap alias selingkuhan. Sunny sempat jadi padan kata cinta pertama atau cinta yang tak terucap. Masih banyak nama orang yang jadi judul lagu lalu sukses di pasar.
Advertisement
Baca Juga
Merayakan Hari Musik Nasional 2023, Showbiz Liputan6.com merangkum 10 lagu Indonesia yang jadi judul lagu serta berhasil menembus ruang waktu. Dari yang 10 ini adakah salah satunya nama Anda?
1. Bento (Swami)
Mari kita sepakati bersama bahwa Bento adalah orang paling kaya sekaligus brengs** dalam sejarah musik Indonesia. Tinggal di rumah kawasan real estate dengan koleksi mobil mewah, andai Bento hidup di era Instagram, bisa jadi akunnya contreng biru plus berjuluk Crazy Rich.
Sayang, bisnis Bento menjijikkan. Patut diduga, kekayaan Bento adalah uang haram. “Bisnisku menjagal, jagal apa saja yang penting aku senang, aku menang! Persetan orang susah karena aku!” begitu Swani menggambarkan sosok Bento. Astaghfirullahaladzim…
Advertisement
2. Nurlela (Bing Slamet)
Dear generasi Instagram, Bing Slamet adalah seniman legendaris serbabisa yang visioner. Lahir pada 1927, ia meninggalkan banyak rekam jejak di industri musik dan sinema. Salah satunya, “Nurlela” yang bergenre dance dan direkam pada 1956 bareng Irama Record.
Lagu ini definisi cantik versi wanita Indonesia. Bukan fisik semata. “Nurlela memang cantik, siapa dilirik hati bak dijentrik. Sopan sapa tegurnya, manis senyumannya. Itu yang menggoda,” ujar Bing Slamet bersama nomor ini. Salah satu lagu Indonesia terbaik sepanjang masa.
3. Bing (Titiek Puspa)
Salah satu hal paling menyakitkan bisa jadi ditinggal mati sahabat. Ini dialami Titiek Puspa saat mendengar Bing Slamet meninggal, Desember 1974. Banyak musisi Indonesia zaman now mempromosikan karya dengan kedok, “Jujurly, karya personal banget buat gue.”
Titiek Puspa tanpa banyak cing cong memberi standar ideal bagaimana karya personal bisa diterima hingga menembus ruang dan waktu. Publik secara personal tak mengenal Bing, namun tahu betul sakitnya saat ditinggal sosok Bing lewat tembang sendu bercorak blues ini.
Advertisement
4. Camelia (Ebiet G. Ade)
Pendekar puisi yang tak menyangka menjadi salah satu penyanyi legendaris Tanah Air itu bernama Ebiet G. Ade. Camelia dalam lagu ini, menurut banyak sumber, adalah gadis fiksi alias fansasi sang musisi yang dituang dalam puisi lalu dilantun agar lebih komunikatif.
Sebuah terobosan yang membuat Ebiet G. Ade digelari pembaharu di era Generasi Bunga. “Camelia” dari album bertajuk sama rilisan Jackson Records pada 1979. Meledak di industri musik, “Camelia” lantas punya banyak sekuel layaknya film box office menjelma waralaba.
5. Ani (Rhoma Irama)
Ani yang diperankan Yati Octavia dalam film Gitar Tua pada 1976 masih dikenal generasi muda gara-gara dialog legendaris, “Tidak Rhoma!” dan “Cukup Rhoma!” Tokoh Ani memang punya tempat spesial dalam rekam jejak Sang Raja Dangdut di layar lebar.
Lagu “Ani” pun jadi salah satu hit besar Rhoma Irama. Fans garis keras Bang Haji boleh saja mengklaim “Begadang” dan “Judi” sebagai masterpiece. Tapi jangan ngaku fans Rhoma Irama kalau tak ingat lirik: Ani… Aaaaani… Sungguh aku tahu, kau rindu padaku…
Advertisement
6. Sephia (Sheila on 7)
Perselingkuhan di tangan Eros Chandra dibidik dari sudut pandang pelaku dengan syahdu. Ia menyampaikan pesan bahwa malam ini pertemuan (terlarang) yang dinanti tak bisa terjadi. Dilatari orkestrasi dan harmoni suara latar, kisah “Sephia” terasa akbar. Jauh dari citra murah.
Liriknya dengan “gagah” memberi pesan terbuka kepada pihak ketiga (Anda boleh menyebutnya pelakor, selingkuhan, atau apapun itu) dengan dua poin penting. Pertama, “Tak usah kau mencari aku.” Kedua, “Kisah kita tak akan abadi.” Selamat tidur kekasih gelapku…
7. Sunny (BCL)
Namanya Sunny Kurniawan. Di layar lebar, ia divisualkan sebagai siswa SMA tampan, kalem, dengan lesung pipit yang bikin hati kita meleyot. Alya Kalola menyimpan cinta untuknya namun tak pernah terungkap hingga akhirnya ia dinikahi Abimanyu lalu meninggal dunia.
Di tangan BCL, tema cinta yang tak terucap semenyakitkan hati patah. Getaran suaranya dalam lagu ini adalah tanda bahaya bagi pendengar yang mudah galau. Klimaksnya berada di ujung refrein. Di sana, ada hati yang sampai mati mencari, “Mana Sunny? Mana Sunny-ku?”
Advertisement
8. Starla (Virgoun)
Dari keping kaset dan CD, industri musik bermetamorfosis menjadi single atau album yang diunduh. Tolok ukur kesuksesan tidak lagi penjualan fisik, tapi gelar “trending” dan jumlah views. “Surat Cinta Untuk Starla” lagu lokal yang ditonton hingga 390 juta kali di YouTube. Catat itu.
Video klip resminya, mengumpulkan 88 jutaan views. Versi filmnya, dibintangi Jeffri Nichol dan Caitlin Halderman, membuka 10 besar daftar film Indonesia terlaris tahun 2017 bersama 1,2 jutaan orang. Starla adalah nama anak Virgoun, yang menulis juga melantun lagu tersebut.
9. Sally (NOAH)
Sally dalam “Sally Sendiri” sosok yang dibiarkan Nazriel Irham alias Ariel NOAH. Entah apa salah Sally hingga ia bernasib nahas. Kepada Sally, Ariel menitip pesan: Katakan ku tak kan datang, pastikan ku tak kan kembali, lalu biarkan dia menangis. Lalu biarkan dia pergi.
Vokal Ariel yang berat, terdengar parau, dan bermain di nada-nada rendah membuat “Sally Sendiri” terasa makin gloomy. Entah hubungan dengan cewek yang disapa “Sally” ini bermuara ke mana namun tampaknya tak berakhir indah. Mengambang seperti akhir lagunya.
Advertisement
10. Toyib (Ade Irma dan Wali)
“Enggak pulang-pulang lo, kayak Toyib!” celetuk orang saat memprotes sahabat, kerabat, keluarga atau singkatnya orang dekat yang jarang pulang. Maklum, polah Toyib dalam lirik lagu ini memang kebablasan. Bayangkan, tiga kali puasa tiga kali lebaran, ia amblas tanpa kabar.
Lagu ini punya banyak versi termasuk spin-off tentang orang yang belum bisa pulang lalu menenangkan pasangan dengan janji: Sabar sayang, sabarlah sebentar, aku pasti pulang karena aku bukan Bang Toyib. “Aku Bukan Bang Toyib” kini jadi salah satu hit besar Wali.