Liputan6.com, Jakarta Di kalangan selebritas, Heintje Pojoh bukan nama asing. Ia personal trainer artis papan atas dari Agnes Monica alias Agnez Mo hingga aktor internasional Iko Uwais. Heintje Pojoh juga atlet di ajang PON (Pekan Olahraga Nasional) hingga kontes binaraga internasional.
Kini, Heintje Pojoh menjadi CEO Reload Trained by HP Jakarta yang dibuka sejak 25 Januari 2021. Mulai beroperasi ketika pandemi Covid-19 sedang parah-parahnya, masih segar dalam ingatan Heintje Pojoh, klien pertamanya adalah Agnez Mo sekeluarga berjumlah 9 orang.
Baca Juga
“Agnez Mo sekeluarga 9 orang, enggak boleh ada orang lain dulu. Di sasana, paling banyak 9 sampai 10 orang. Selama 1 sampai 2 jam hanya untuk mereka. Jam berikutnya, mereka selesai latihan dan keluar baru kami izinkan member lain masuk,” ungkap Heintje Pojoh.
Advertisement
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com, di Jakarta, pekan ini, sang influencer mengenang kali pertama melatih Agnez Mo yang saat itu berusia 17 tahun. Agnez Mo klien pertamanya. Menyusul kemudian Primus Yustisio, Marcelino Lefrandt dan lain-lain hingga kini Iko Uwais.
Pertama Ditelepon Agnez Mo
Perkenalannya dengan pelantun “Tak Ada Logika” terjadi lewat sahabat yang berprofesi sebagai pengacara. Agnez Mo lantas menelepon Heintje Pojoh, memperkenalkan diri, dan ingin dilatih agar tetap sehat dan bugar di tengah syuting sinetron serta rilis album.
“Dia telepon: Mas, saya mau latihan bisa enggak? Saya Agnes Monica. Saya tanya apa motivasimu? Dia bilang: Saya mau jadi kayak Janet Jackson. Jarang ada cewek, artis, mau sehat seperti Janet Jackson. Dia membentuk badan karena punya konsep dalam pikiran,” kenangnya.
Membuka sasana di tengah wabah bukan tanpa risiko. Ketika pergerakan publik terbatas dengan aturan PSBB, PPKM, termasuk jaga jarak di dalamnya, Heintje Pojoh yakin, pandemi justru mempertebal kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Benar saja, publik menyambut hangat Reload.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Pencapaian 30 Tahun
“Saya enggak akan pernah meragukan apa yang saya capai selama 30 tahun. Saya buka Reload bukan untuk nantangin semua tempat fitness yang buka duluan, tapi mau berbagi pengalaman dari ikut kejuaraan sampai jadi personal trainer selebritas dan pengusaha,” kata Heintje Pojoh.
Perkenalan Heintje Pojoh dengan barbel dan kawan-kawan terjadi pada 1990. Kala itu bobotnya 45 kg. Terinspirasi Arnold Schwarzenegger dan Superman, ia rajin berlatih, menjaga pola makan, lalu ikut Kejuaraan Nasional yang digelar di Solo, Jawa Tengah, tahun 1995.
“Hadiahnya 250 ribu rupiah, rasanya senang sampai susah tidur. Saya juara 1 di kelas 60 kg. Solo jadi titik balik saya untuk meraih prestasi lebih tinggi. Saya coba tanding di Jakarta dan dapat juara lagi di kelas 60 kg, tahun 1996,” ujar pesohor dengan 37 ribuan pengikut di Instagram.
Influencer Gaya Hidup Sehat
Setelah menjuarai Muscle Mania Indonesia (2003), Heintje Pojoh ikut Muscle Mania level Asia di Hong Kong. Ia meraih juara runner-up di kelas 65 kg. Sejak itu, Heintje Pojoh langganan juara hingga digelari Mister Indonesia pada 2005 dan 2006 untuk kelas 65 kg.
“Tahun 2010, saya juara first runner-up di Miami Florida, AS. Tahun 2011 saya juara first runner-up juga di Las Vegas, AS,” Heintje Pojoh mengingat. Kini, ia digelari influencer gaya hidup sehat karena konsisten memberi teladan menjaga pola makan dan berolahraga.
Atas gelar dari netizen, Heintje Pojoh bersyukur. “Saya merasa terhormat. Orang melihat saya dari sudut pandang positif,” tutupnya. Ke depan, Heintje Pojoh ingin semua orang paham pentingnya latihan angkat beban agar kualitas hidup meningkat seiring bertambahnya usia.
Advertisement