Sukses

Pengalaman Fatimah Zahratunnisa dengan Bea Cukai Bikin Dokter Tirta Ragu-Ragu ke Jepang: Takut Bawa Balik Produknya

Kejadian yang dialami Fatimah Zahratunnisa dan beberapa orang dengan bea cukai membuat Dokter Tirta ketakutan untuk ke Jepang.

Liputan6.com, Jakarta Pengalaman Fatimah Zahratunnisa, seorang gadis yang tengah viral setelah ia mengaku dapat tagihan Rp4 juta dari Bea Cukai karena membawa piala dari ajang pencarian bakat di Jepang, membuat sejumlah figur publik merasa cemas. Nama Fatimah Zahratunnisa pun kini tengah viral.

Salah satu sosok figur publik yang menyorot hal tersebut adalah Dokter Tirta. Melihat pengalaman Fatimah Zahratunnisa ditagih oleh pihak Bea Cukai setelah menang kontes bernama I Can Sing in Japanese pada 2015 itu, rupanya membuat Dokter Tirta berpikir dua kali alias ragu-ragu untuk ke Jepang.

Disampaikan oleh Dokter Tirta dalam sebuah kicauan di Twitter, dirinya mengaku berencana untuk ke Jepang pada Oktober 2023 mendatang untuk menghadiri sebuah acara. Namun, kejadian yang dialami Fatimah dan beberapa orang membuat Dokter Tirta ketakutan.

Awalnya, Dokter Tirta me-retweet curahan hati Fatimah Zahratunnisa di Twitter serta beberapa kicauan dari akun resmi Bea Cukai RI yang meminta maaf kepada Fatimah. Lalu, Dokter Tirta pun membaca kicauan lain dari netizen yang mengalami nasib serupa.

2 dari 5 halaman

Curahan Hati Netizen tentang Bea Cukai Bikin Dokter Tirta Takut ke Jepang

Dalam unggahan netizen pemilik akun @nov***, ia menngaku diminta biaya bea cukai karena setelah mendapatkan barang gratis dari seorang seniman di Amerika Serikat yang dikenalnya.

"Dikirimin artwork dari US secara GRATIS tapi sampe sini di minta bea masuk & PPN. Nentuinnya gimana coba kalo harga barang 0 alias gratis, ga ada bukti pula buat banding karena ya emang dikasih aja sama artist-nya 🥲 @beacukaiRI," tulis pemilik akun tersebut.

"Padahal oktober rencana mau pameran di jepang. (Bukn dagang) Jadi takut pas bawa balik produknya 🗿," tulis Dokter Tirta melalui akun Twitter @tirta_cipeng, Senin (20/3/2023) sambil me-retweet netizen surat tagihan dari pihak bea cukai yang diunggah netizen tersebut.

Namun begitu, seorang netizen mengirimkan lembar peraturan menteri keuangan tentang pembebasan bea masuk dan/atau cukai atas impor kembali barang yang telh diekspor. Cuitan ini pun disambut Dokter Tirta dan ia mengaku akan mempelajarinya lebih lanjut.

 

3 dari 5 halaman

Bea Cukai Makin Disorot Setelah Kisah Fatimah Zahratunnisa Mencuat

Sebelumnya, Ditjen Bea dan Cukai makin menjadi sorotan setelah pejabat bea cukai sempat memamerkan gaya hidup mewah hingga menjadi kontroversi. Tak lama kemudian, beredar curahan hati seorang perempuan yang mengaku pernah dipajaki bea cukai untuk piala lomba pencarian bakat yang diikutinya di Jepang.

Hal tersebut diungkap oleh Fatimah Zahratunnisa yang mengikuti ajang pencarian bakat asal Jepang I Can Sing in Japanese pada 2015 silam. Ia yang menjadi pemenang dan mengalahkan sebelas peserta dari negara lainnya. Namun, ia mengaku mendapati tagihan pajak sebesar Rp 4 juta dari Bea Cukai saat hendak mengirimkan pialanya ke Indonesia.

"2015 menang acara nyanyi di TV Jepang, pialanya dikirim ke Indo karena gede banget buat dibawa di pesawat. Ditagih pajak 4 juta. Padahal hadiah lombanya gak ada hadiah uang cuma piala itu doang. Menang lomba kok nombok," tulis Fatimah melalui unggahan di akun Twitter pribadinya @zahratunnisaf, dikutip Selasa (21/3/2023).

 

4 dari 5 halaman

Fatimah Zahratunnisa Akhirnya Bisa Membawa Pulang Piala Tanpa Membayar F

atimah yang menolak membayar pajak karena piala tersebut adalah hadiah, mengaku prosedur pengajuan dokumen untuk membuktikan bahwa piala tersebut merupakan hadiah dan bukan pembelian barang dari luar negeri amat menyulitkan.

Bahkan, ia diminta menyanyi di kantor bea cukai untuk membuktikan bisa menyanyi atau tidak. Tidak cuma itu, Fatimah Zahratunnisa masih menghadapi sejumlah pertanyaan tentang berapa besaran uang yang bisa ia keluarkan untuk piala tersebut.

"Aku jawab, 5000 buat ongkos naik angkot pulang!" keluhnya.

"Untungnya bisa bawa pulang secara gratis akhirnya setelah tawar menawar secara ketat. Tapi adanya kalimat 'kamu bisa bayar berapa?' itu aku bawa dendam sampe sekarang," ujar dia.

 

5 dari 5 halaman

Permintaan Maaf Staf Khusus Menteri Keuangan Atas Pengalaman Fatimah Zahratunnisa dengan Bea Cukai

Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mewakili Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta maaf kepada Fatimah Zahratunnisa karena pengalaman kurang menyenangkan yang mendapatkan tagihan pajak dari Bea Cukai.

Mbak @zahratunnisaf, mewakili Kemenkeu, kami memohon maaf secara tulis atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sungguh berempati dan menyesalkan kejadian ini. Doa kami mbak Zahra semakin sukses. Kami berkomitmen utk terus melakukan perbaikan pelayanan,” tulis dia melalui akun twitter @prastow, dikutip Selasa (21/3/2023).

Permintaan maaf tersebut pun direspons oleh Fatimah Zahratunnisa melalui akun twitternya @zahratunnisaf. Ia juga menyampaikan apresiasi dan mengungkapkan cuitan tersebut merupakan sisa sakit hati karena merasa tidak diapresiasi.

Terima kasih pak. Tweet saya murni dari sisa sakit hati orang yang merasa tidak diapresiasi pencapaiannya. Saran saya untuk membenahi aturan pajak hadiah hasil prestasi dengan bukti surat lengkap dan jelas untuk dibebaskan pajak sebagai sedikit bentuk apresiasi,” tulis Fatimah Zahratunnisa.