Sukses

Reaksi Gibran Rakabuming Kena Nyinyir Karena Ikut Rayakan Nyepi: Orang-orang Itu Pikirannya Sempit

Gibran Rakabuming santai ketika kena nyinyir netizen bahkan sampai disumpahi karena menggelar pawai ogoh-ogoh dan turut merayakan Hari Raya Nyepi.

Liputan6.com, Jakarta Gibran Rakabuming kena nyinyir gerombolan netizen setelah menggelar pawai ogoh-ogoh di Solo untuk menghormati sekaligus menyambut Hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.

Tak hanya mendapat komentar negatif, Gibran Rakabuming juga disumpahi sejumlah netizen atas kebaikan hatinya membuka ruang toleransi dengan ikut merayakan Nyepi.

Meski begitu, putra sulung Jokowi ogah ambil pusing. Ia percaya, Indonesia sinonim dari keragaman seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Karenanya, ia menghormati Hari Raya Nyepi.

“Yang komentar positif lebih banyak, kita kan Solo, kota yang toleran. Berbhineka Tunggal Ika jadi tidak masalah kalau kita merayakan Festival Ogoh-ogoh, Natal, Imlek,” katanya.

 

2 dari 4 halaman

Open Minded

Melansir dari video wawancara dari kanal YouTube Berita Surakarta, Selasa (21/3/2023), Gibran Rakabuming balik menuding mereka yang intoleran, kaum yang berpikir sempit.

“Kita kan orang yang open minded. Kalau orang-orang yang seperti itu, komentar-komentar negatif itu orang yang pikirannya sempit,” bintang film Sesuai Aplikasi menambahkan.

3 dari 4 halaman

Nyumpahi Masuk Neraka

Gibran Rakabuming mengaku tak hanya kena nyinyir, ia disumpahi masuk neraka. Namun, Wali Kota Solo tak gentar. Baginya, persatuan di tengah keragaman adalah yang utama.

“Oh ya, toh? Enggak juga sih, ada (netizen) yang nyumpahi (saya) masuk neraka juga. Ya biarin saja, wong ed** kok. Enggak usah dibahaslah,” beri tahu Gibran Rakabuming.

4 dari 4 halaman

Kali Pertama di Solo

Menebalkan sikap toleransi antarumat beragama, Gibran Rakabuming menyampaikan pernyataan sikap lewat akun Twitter terverifikasi, Rabu (22/3/2023). Menyambut Hari Raya Nyepi Saka 1945, Solo menggelar Gebyar Seni dan Kirab Ogoh-ogoh.

Ini merupakan kali pertama, perayaan hari besar umat Hindu diadakan dan berlangsung meriah di Solo. Tak hanya ogoh-ogoh, ada pula pertunjukan kesenian dari berbagai kelompok yang menghibur masyarakat seperti jatilan, barong, bleganjur, dan lain sebagainya,” cuitnya.

Pemkot Solo memberi ruang semua agama hingga komunitas untuk menggelar perayaan hari besarnya. Solo siap menjadi ruang eksistensi bagi seluruh warganya tanpa terkecuali, karena Solo menjunjung toleransi dan mengedepankan kebhinekaan,” pungkas Gibran Rakabuming.