Liputan6.com, Jakarta - Rieke Diah Pitaloka merasa kehilangan atas meninggalnya aktris senior Nani Wijaya. Kini, Rieke hanya bisa mengenang momen-momen indah yang pernah mereka lalui bersama.
Rieke mengaku sangat dekat dengan mendiang Nani Wijaya. Apalagi, selama 21 tahun mereka besama-sama berperan di sitkom Bajaj Bajuri. Bahkan, Rieke sudah menganggap mendiang Nani Wijaya seperti ibu kandungnya sendiri.
Baca Juga
"Waktu saya syuting itu umur 28 tahun, berarti sudah 21 tahun yang lalu ya," ujar Rieke ditemui di kawasan Jalan Kapten Pierre Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (22/3/2023).
Advertisement
"Jadi setelah beberapa tahun ibu saya meninggal, terus ada ibu yang stripping (syuting kejar tayang-red) tiap hari, itu kayak menggantikan, ibu saya kayak ada lagi," aku Rieke menambahkan.
Â
Ternyata Masih Saudara
Tak hanya dekat, Rieke mengaku terkejut ketika mengetahui dirinya dan mendiang Nani memiliki hubungan saudara. Namun sayang, hal itu diketahui Rieke setelah Nani Wijaya pergi untuk selamanya.
"Ternyata ketika saya cari tahu silsilah orang tua, ternyata sama ibu (Nani Wijaya) masih saudara. Sama-sama dari Cirebon dan masih keluarga. Tapi terlambat tahunya," ungkapnya.
Â
Advertisement
Kenangan Rieke
Masih tergambar jelas di benak Rieke, bagaimana kepedulian almarhumah di saat dirinya dalam kondisi terpuruk. Mendiang rela meluangkan waktu untuk memberikan dukungan, ketika Rieke bercerai dengan Donny Gahral Adian pada 2015 silam.
"Waktu saya jadi single mom, terpuruk banget, ibu sampai bela-belain buat datang lihat anak anak. Kita tiduran di tempat tidur, cerita apa aja," kenang Rieke.
Â
Sosok Ceria dan Profesional
Di mata Rieke, mendiang Nani Wijaya adalah sosok yang ceria. Sesulit apapun kondisi yang sedang dihadapi, kata Rieke, almarhumah terap profesional menjalani tugasnya sebagai seorang aktris.
"Kalau kerja itu dia serius, tetap disiplin. Waktu kondisi sakit, emak tetap syuting loh. Kecuali kalau kritis banget. Sisanya dia tetap on time, baca naskah, dia tetap kasih energi buat kita yang lain," pungkas Rieke. (M. Altaf Jauhar)
Advertisement