Liputan6.com, Jakarta Ada banyak fase emas dalam karier Titiek Puspa di dunia seni, salah satunya ketika dipanggil Presiden Soekarno ke Istana Negara, pada 1960. Ia tampil di depan RI-1 dengan kain jarit dan kebaya, lengkap dengan sanggul.
Tak hanya itu, Bung Karno meminta pelantun “Kupu-kupu Malam” menyanyikan sebuah lagu. Mendengar suara Titiek Puspa, Bapak Proklamator Indonesia jatuh hati kemudian menetapkan sang diva sebagai penyanyi Istana Negara.
Baca Juga
Mendengar Soekarno memintanya jadi penyanyi Istana, Titiek Puspa bahagia campur kaget bukan kepalang. Hari itu, ia serasa diwisuda. Saking happy, tulang-tulang kakinya kayak rontok.
Advertisement
“(Bung Karno bilang) Wah, suaramu apik, kowe cantik, pinter nganggo kain,” kata Titiek Puspa lalu menambahkan, “(Bung Karno mengumumkan) Mulai hari ini Titiek Puspa menjadi penyanyi Istana.”
Kakiku Kayak Enggak Ada Tulangnya
Melansir dokumentasi wawancara khusus Titiek Puspa bersama Liputan6.com yang dipublikasikan Mei 2022, Titiek Puspa saking tak percaya minta kejelasan sekali lagi kepada Bung Karno.
“Itu tahu enggak, kakiku tuh kayak enggak ada balungnya. Balung itu apa sih, tulang! Kaki saya kayak enggak ada tulangnya? Pak, ngendika punapa kala wau (Pak, bilang apa tadi?)” ia menyambung.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kamu Jadi Penyanyi Istana
“(Bung Karno mengulangi) Mulai hari ini kowe jadi penyanyi Istana. Itu baru tahun 1960, Early 60. Saya tuh pulang kayak terbang dari, dari apa mana namanya surga. Pulang dulu, aku di rumah,” cetus Titiek Puspa.
Dalam catatan sejarah, Titiek Puspa adalah salah satu dari sedikit seniman Indonesia yang produktif berkarya dari era Soekarno hingga Jokowi. Tujuh presiden berturut-turut.
Kehendak Yang Kuasa
Titiek Pupa menyebutnya sebagai karunia Sang Mahacinta. “Karena saya itu tahu semuanya itu kehendak Yang Kuasa. Jadi saya nikmati. Ya, saya nikmati karena memang masing masing semua kan diberi tugas untuk menata bangsa dan negara,” ungkapnya.
Titiek Puspa meminta kepada para seniman muda untuk konsisten berkarya dan menikmati setiap momen. Selain itu, mendoakan Pemerintah agar setia menjaga amanat dalam menyejahterakan bangsa.
Advertisement