Liputan6.com, Jakarta - Peluang bisnis bagi tour dan travel masih sangat terbuka lebar. Potensi bisnis ini juga masih sangat menjanjikan. Meski saat ini persaingan semakin sengit. Namun tetap saja, potensi pasar yang sangat besar membuat peluang usaha travel layak dilirik.
Para pelaku bisnis ini harus menyiapkan modal ratusan juta rupiah untuk bisa memulai-nya. Tiket pesawat juga harus diprint dan pelanggan harus datang ke kantor travel agent untuk mendapatkan tiket-nya. Berkat perkembangan dan pemanfaatan teknologi, kini siapa saja bisa dengan mudah untuk mengambil peluang bisnis ini.
Salah satunya Nathania Astria yang melihat peluang bisnis menjanjikan dengan semakin meningkatnya minat masyarakat Indonesia terhadap budaya K-Pop dan drama Korea alias drakor.
Advertisement
Semakin meningkatnya keinginan orang-orang untuk berkunjung ke Korea Selatan, Nathania menjadikannya peluang bisnis dengan mendirikan ‘Backpacker Korea’ sebagai jasa land tour dan private tour dengan konsep backpacker sejak tahun 2013 silam.
Â
Â
Â
Pengalaman Next Level
"Backpacker Korea yang memiliki visi dalam membantu para traveller merasakan pengalaman yang next level, karena berbeda dengan trip pada umumnya," kata Nathania melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Maret 2023.
Ia menjelaskan mengenai konsep pengalaman next level di program Backpacker Korea. "Trip yang disusun menyasar destinasi yang bukan sejuta umat, kulinernya pun benar-benar kuliner hidden gems khas Korea yang tidak banyak turis tahu," dia menambahkan.
Â
Â
Advertisement
Bermula dari Hobi
Lebih dekat, Backpacker Korea didirikan bermula dari hobby travelling Nathania yang sering menyusun itinerary anti-mainstream pribadi yang dipakai untuk jalan-jalan sendiri.
"Lalu mulai mengajak teman-teman untuk ikutan trip anti-mainstream yang aku susun. Diluar dugaan, respon permintaan trip anti-mainstream cukup bagus sehingga muncullah ide-ide untuk merambah menjadi peluang bisnis trip anti-mainstream dan mulai mendirikan Backpacker Korea," Nathania menjelaskan.
Â
Pantang Menyerah dari Pandemi
Kemudian datang Pandemi Covid-19 yang berdampak ke semua sektor, termasuk pariwisata. Otomatis, Nathania memutar otak agar bisnis travel dan perjalanannya bisa tetap beroperasi. Agar tetap bertahan, Nathania mengubah strategi bisnis selama masa pandemi.
Ia mengubah cara pemasaran dan mencari peluang bisnis lain selama pandemi dengan berbekal pengalaman mengkurasi kuliner hidden gems Korea.
"Dengan menjual makanan dan masakan Korea demi membayar gaji pegawai dan biaya operasional lainnya selama masa pandemi. Tidak terduga dua tahun lebih masa sulit, perlahan mulai berlalu, pertengahan tahun 2022 muncul kabar baik Korea sudah mulai kembali membuka border. Permintaan trip Korea kembali membludak, banyak customer lama dan baru mempercayakan perjalanan travel Korea kepada Backpacker Korea baik Group Private maupun Group Series atau Open Trip," dia memungkasi.
Advertisement