Sukses

Pangeran Harry Marah Besar, Tuding Pihak Istana Bertahun-tahun Rahasiakan HP-nya Diretas

Pangeran Harry tengah berada di Inggris untuk mengurus gugatannya terhadap Associated Newspapers Ltd (ANL).

Liputan6.com, Jakarta Pangeran Harry kembali melayangkan sebuah tudingan panas kepada Kerajaan Inggris. Kali ini bukan di media massa, melainkan dalam persidangan yang berlangsung di Royal Courts Of Justice, London pada Selasa (28/3/2023) kemarin.

Dilansir dari People, saat ini suami Meghan Markle tersebut memang tengah berada di Inggris untuk mengurus gugatannya terhadap Associated Newspapers Ltd (ANL). Sang Duke of Sussex tak sendirian mengajukan gugatannya. Sejumlah pesohor seperti Elton John dan suaminya, David Furnish, Elizabeth Hurley, anggota parlemen Doreen Lawrence, dan mantan istri Jude Law Sadie Frost juga mengajukan tuntutan hukum serupa.

Publisher dari media Inggris seperti Daily Mail dan Mail on Sunday ini dituding telah melakukan pengumpulan informasi dengan cara ilegal.

Pangeran Harry hadir di pengadilan untuk memberikan pernyataan sebagai saksi. Di awal pernyataannya, anak Raja Charles III ini menjelaskan soal hubungan kurang baik antara dirinya dan media Inggris.

“Sejak kematian ibuku pada 1997 saat usiaku 12 tahun dan juga bagaimana ia diperlakukan di media, saya selalu memiliki hubungan yang tak nyaman dengan media,” tutur Pangeran Harry.

 

2 dari 4 halaman

Situasi Memburuk Setelah Pangeran Harry Menikah dengan Meghan Markle

Ia menambahkan, “Namun, sebagai anggota dari Institusi (Kerajaan) kebijakan yang berlaku adalah ‘tanpa komplain, tanpa menjelaskan.' Tak ada alternatif lain,” kata dia.

Selama ini, ia nrimo saja aturan ini. Sampai akhirnya situasi memburuk setelah ia menikah dengan Meghan Markle, hingga anak pertamanya lahir.

3 dari 4 halaman

Pangeran Harry Sebut Istana Merahasiakan soal Peretasan

Pangeran Harry juga mengungkap soal insiden ponselnya yang diretas, dalam kasus dengan publisher media lain, News Group Newspapers. Meski peretasan ini bisa digugat sejak 2018, ia mengaku baru tahu soal ini bertahun-tahun kemudian, karena informasinya ditahan oleh pihak Istana.

Pangeran Harry mengaku baru bisa menangani hal ini setelah pindah dari Inggris pada 2020 lalu.

“Institusi (Kerajaan) tanpa diragukan telah menahan informasi mengenai peretasan ponsel oleh NGN dari saya dalam waktu lama, yang baru diketahui belakangan ini, setelah aku mengejar klaim yang kusampaikan, dengan dibantu perwakilan dan penasihat hukum yang berbeda,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Pangeran Harry Prihatin Kejahatan Berkedok Jurnalistik

Pangeran Harry menegaskan langkah ini ia ambil tak semata-mata untuk dirinya sendiri.

“Sampai hari ini, ada anggota Keluarga Kerajaan dan teman-temanku yang mungkin menjadi target NGN, dan saya tidak tahu apakah mereka sudah atau belum mengajukan klaimnya,” kata dia. Ia menjelaskan, di antara keluarga kerajaan tidak ada koordinasi khusus yang terpusat, soal masalah ini.

“Saya mengajukan klaim ini karena saya mencintai negara saya, dan sangat prihatin dengan kekuatan, pengaruh, dan kejahatan Associated yang tidak terkendali…Bukti yang saya perlihatkan, menunjukkan bahwa jurnalis Associated adalah penjahat yang dipersenjatai dengan jurnalistik, dan seharusnya ini menjadi perhatian kita semua,” kata dia.