Sukses

Hari Film Nasional 2023: Ini 7 Film Indonesia Bertema Islami Peraih Jutaan Penonton, Cocok Ditonton Ulang Saat Ramadhan

Hari Film Nasional 2023 diperingati bertepatan dengan momen bulan Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 30 Maret diperingati sebagai Hari Film Nasional. Tanggal ini dipilih karena pada 30 Maret menjadi hari pertama syuting film Darah dan Doa (1950) yang merupakan film Indonesia pertama yang disutradarai orang Indonesia dan diproduksi perusahaan Indonesia.

Industri film Indonesia terus berkembang pesat. Banyak film maupun aktor, aktris hingga sineas Tanah Air menorehkan prestasi bergengsi di ajang internasional. Dari segi penonton, film Indonesia juga mampu bersaing dengan film impor.

Sempat lesu karena pandemi Covid-19, gairah film Indonesia kembali membara. Ada 14 film rilisan 2022 yang menembus 1 juta penonton. KKN di Desa Penari bahkan mencetak rekor baru yakni 10 juta penonton (perolehan termasuk rilis ulang).

Genre film Indonesia juga makin variatif. Tak melulu drama atau horor, film nasional juga menghadirkan genre aksi hingga superhero. Salah satu genre yang cukup populer adalah religi Islami.

Sejak sukses Ayat-ayat Cinta (2008), film berlatar Islami terus bermunculan dan banyak yang meraih sukses komersial. Mengingat tahun ini peringatan Hari Film Nasional 2023 bertepatan dengan Ramadhan, kami rangkum 7 film dengan sentuhan Islami yang meraih lebih dari satu juta penonton, berdasarkan data situs filmindonesia.or.id yang disarikan Wikipedia Indonesia.  

2 dari 8 halaman

1. Ayat-ayat Cinta

Ayat-ayat Cinta diangkat dari novel laris karya Habiburrahman El Shirazy berjudul sama. Mengisahkan pemuda Indonesia bernama Fahri (Fedi Nuril) yang mengambil kuliah S2 di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Cenderung pemalu, Fahri mengalami dilema cinta usai dihadapkan pada empat gadis yang mengaguminya.

Disutradarai Hanung Bramatyo, film ini sempat membuat kecewa penggemar novel karena lokasi syuting bukan di Mesir, serta mengalami perubahan cerita dari novelnya. Terlepas dari itu, film produksi MD Pictures ini ditonton lebih dari 3,6 juta penonton bioskop dan menjadi film terlaris kedua pada 2008.

3 dari 8 halaman

2. Ayat-ayat Cinta 2

Sembilan tahun kemudian, Ayat-ayat Cinta 2 produksi PH yang sama dirilis di bioskop. Masih diadaptasi dari novel Habiburrahman El Shirazy, namun kali ini disutradarai Guntur Soehardjanto. Fedi Nuril meneruskan peran sebagai Fahri.

Film yang juga dibintangi Dewi Sandra, Chelsea Islan, dan Tatjana Saphira ini sempat jadi sorotan terkait adegan operasi ubah wajah (face-off) yang dianggap tak realistis. Meski demikian, Ayat-ayat Cinta 2 berhasil menyedot 2,8 juta penonton.

4 dari 8 halaman

3. Ketika Cinta Bertasbih

Rumah produksi SinemArt membeli lisensi novel Habiburrahman El Shirazy berjudul Ketika Cinta Bertasbih. Film ini benar-benar syuting di Mesir, bahkan di posternya dicantumkan stempel ‘Jaminan Asli Mesir’.

Film yang mengisahkan perjalanan Azzam (Kholidi Asadil Alam) dalam menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar Mesir ini mampu mencuri perhatian 2,1 juta penonton saat rilis di bioskop pada 2009.

5 dari 8 halaman

4. Surga yang Tak Dirindukan 2

Rilis 2017, sekuel dari Surga yang Tak Dirindukan (2015) ini masih dibintangi oleh Laudya Cynthia Bella, Fedi Nuril dan Raline Shah. Film arahan Hanung Bramantyo ini mengisahkan romansa poligami.

Konflik dibuka dengan kembalinya Meirose dalam rumah tangga Pras dan Arini dengan alasan ingin merawat anak kandungnya. Situasi jadi canggung saat Arini membujuk Pras – Meirose rujuk. Film yang juga didukung Reza Rahadian ini sukses meraih 1,6 juta penonton.

6 dari 8 halaman

5. Surga yang Tak Dirindukan

Diangkat dari novel karya Asma Nadia, Surga yang Tak Dirindukan menceritakan rumah tangga Pras (Fedi) dan Arini (Laudya) yang terusik ketika sang kepala rumah tangga menikahi Meirose (Raline). Drama poligami diracik emosional, film karya sutradara Kuntz Agus ini ditonton 1,5 juta penonton.

7 dari 8 halaman

6. Ketika Cinta Bertasbih 2

Rilis tiga bulan usai film perdana, KCB 2 menceritakan perjuangan Azzam usai lulus kuliah di Mesir dan pulang ke Indonesia. Film ini meraih 1,3 juta penonton.

8 dari 8 halaman

7. Sang Pencerah

Tak hanya drama percintaan dengan bumbu Islami, film berlatar sejarah juga sukses membetot perhatian. Sang Pencerah yang rilis 2010 meraup 1,1 juta penonton. Lukman Sardi berperan sebagai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.