Liputan6.com, Jakarta KPK menyampaikan perkembangan terkini terkait temuan 15 pucuk senjata api di rumah Dito Mahendra di Jakarta Selatan, dalam penggeledahan yang digelar Senin (13/3/2023).
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu lewat pernyataan tertulis, Sabtu (1/4/2023), membeberkan 15 senjata api di rumah musuh bebuyutan Nikita Mirzani itu bukan untuk olahraga.
Baca Juga
Patut diduga belasan senjata api itu untuk bertempur mengingat tim lembaga antirasuah menemukan sejumlah peluru tajam. Atas temuan 15 senpi, KPK terus mendalami kasus ini.
Advertisement
“Adapun pada saat penggeledahan tersebut memang ditemukan 15 pucuk senjata api (senpi). Karena senjata apinya juga bukan senjata api untuk olahraga,” kata Asep Guntur Rahayu.
Senjata Api untuk Tempur
“Bukan juga untuk berburu, tapi senjata api untuk tempur dan ada peluru tajamnya,” ujarnya seraya menggarisbawahi KPK terus berkoordinasi dengan Bareskrim Polri terkait temuan ini.
Temuan 15 pucuk senjata api ini buntut pemeriksaan Dito Mahendra sebagai saksi dugaan tindak pidana pencucian uang bekas sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Lidik dan Sidik
Asep Guntur Rahayu menerangkan, temuan 15 pucuk senjata api di kediaman Dito Mahendra belum terkait dugaan korupsi. Penyidikan mendalam diharapkan mengantar KPK menuju titik terang.
“Makanya untuk lidik dan sidik selanjutnya kita serahkan ke Bareskrim, ke kepolisian. Saya juga pernah baca, sudah dideclare oleh Pak Kabareskrim ada beberapa yang tidak memiliki surat-surat,” ia menyambung.
Rincian 15 Pucuk Senpi
“Itu sepenuhnya ditangani pihak kepolisian. Kelima belas pucuk senjata itu tidak terkait dengan tindak pidana korupsinya,” tutup Asep Guntur Rahayu.
Diberitakan sebelumnya, Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, merinci temuan 15 pucuk senpi di rumah Dito Mahendra.
“Dalam geledah tersebut benar tim menemukan 15 pucuk senjata api berbagai jenis. 5 pistol berjenis glock, satu pistol S&W, satu pistol kimber micro, serta 8 senjata api laras panjang,” urainya kepada para jurnalis di Jakarta, Jumat (17/3/2023).
(Fachrur Rozie)
Advertisement