Liputan6.com, Jakarta Aura Kasih membuat bahwa dirinya suka membaca kitab suci agama Kristen, Alkitab. Janda satu anak ini bahkan mengatakan punya ayat favorit yakni di kitab Amsal. Pengakuan tersebut dilontarkan Aura Kasih saat hadir dalam acara Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama yang diselenggarakan oleh Gus Miftah dan Pendeta Gilbert Lumoindong di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (28/3/2023).
Dalam acara ini, Aura Kasih menyampaikan pandangannya terhadap perbedaan di tengah masyarakat Indonesia. "Saya peduli banget sama perbedaan, saya muslim tapi saya sering baca juga Alkitab. Saya juga belajar agama Hindu, Budha dan yang lainnya," kata Aura Kasih.
Baca Juga
Aura Kasih rupanya memiliki alasan lain mengapa suka membaca Alkitab. Dia menilai bahwa tak ada salahnya mempelajari agama lain, di luar Islam yang dipeluknya sejak lahir. Aura Kasih bahkan mengatakan semua agama mengajarkan kebaikan yang murni dari Tuhan.
Advertisement
"Nggak ada yang salah. Aku senang baca apapun yang mengajarkan kebaikan aku akan baca, meski itu kitab suci agama lain," ujarnya.
Toleransi Ke Siapapun
Toleransi memang harus ditunjukkan kepada setiap pemeluk agama yang berbeda keyakinan. Seperti yang dilakukan Pendeta kondang tanah air Gilbert Lumoindong. Dirinya hadir dalam acara yang bertajuk “Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama” dibalut dengan dialog kebangsaan.
Tak sendiri, pendeta kondang kelahiran 26 desember ini ditemani oleh Gus Miftah, yang turut dihadiri Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam acara buka puasa tersebut, Gilbert berpesan bahwa sesama umat beragama di Indonesia harus saling menghargai perbedaan. Menjadikan perbedaan sebagai simbol persatuan umat, walau berbeda keyakinan, etnis, pendapat dan lainnya namun harus tetap menjaga keharmonisan sebagai sebuah bangsa yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan kebhinekaan.
Advertisement
Saling Membantu
Dia juga menghimbau kepada masyarakat bisa saling membantu sesama dalam kesusahan, bersikap gotong-royong yang telah menjadi budaya leluhur bangsa. Menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai kebahagiaan kita bersama.
"Jadi acara ini diinisiasi oleh Gus Miftah, dia yang menghubungi untuk gelar buka puasa bersama. Di bulan Ramadhan ini spesial bagi saudara muslim, spesial juga bagi umat kristiani karena akan menyambut paskah. Maka disini menjadi ajang silaturahmi kita bersama. Mari kita berdoa kepada Tuhan semoga semua diberkati, Indonesia dan semua yang hadir dilindungi Tuhan," ujar Pdt Gilbert saat membuka acara.
Sikap toleransi ini senada dengan apa yang disampaikan Gus Miftah yang sering memberikan kajian di tempat prostitusi maupun dunia malam. Ia berharap dengan adanya buka puasa bersama yang diiringi dengan kegiatan berbagi, yaitu santunan kepada anak yatim ini bisa meningkatkan kekokohan dan mempererat tali silaturahmi sesama anak bangsa. Serta, semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
"Saya meyakini, jika kita masuk ke kamar masing-masing, tidak akan menciptakan masalah. Karena tidak mengganggu keyakinan orang lain. Kita dipersatukan dengan perbedaan yang ada, berdiri di negara yang sama, yaitu Indonesia. Jangan mau diadu domba, saya menyerukan untuk membantu pemerintah menciptakan suasana yang akur dan kondusif," ujar Gus Miftah.
Bangga dan Bersyukur
Di tempat yang sama Menteri BUMN memberikan sambutan bahwa kehadirannya di acara yang turut dihadiri oleh perwakilan pemuka agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu tersebut merasa bangga dan bersyukur.
"Saya rasa kita patut bersyukur, karena melihat Indonesia dari segala sisi, semuanya baik. Kita diberi kelengkapan oleh Tuhan, Indonesia yang banyak masalah namun dengan masalah itu kita justru semakin bersatu untuk menyelesaikan masalah," ujar Erick Thohir.
"Kita diajarkan karakter oleh leluhur, saya rasa tantangan ke depan adalah karakter dan moral bangsa. Jadi karakter ini harus selalu dirawat, di pupuk. Sehingga menciptakan bangsa yang berakhlak," pungkasnya
Advertisement