Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, dunia kreatif digital Indonesia terus berkembang pesat, tak terkecuali di bidang perfilman. Begitu banyak platform video streaming nasional maupun global yang memberikan layanan terbaik menyediakan ribuan konten bagi penikmat film Indonesia.
Melihat perkembangan positif tersebut, para pelaku seni Indonesia di bidang platform streaming video Indonesia merasa diperlukannya sebuah wadah untuk dapat menjalankan kolaborasi bersama demi kemajuan perfilman Indonesia.
Akhirnya, Sembilan platform streaming yang terdiri dari Bioskop Online, CubMu, Genflix, Klik Film, Max Stream, Mola, Vidio, Vision+, dan Viu pun menginisiasikan pembuatan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI).
Advertisement
Selasa (04/04/2023) kemarin, AVISI pun gelar konferensi pers yang diadakan di Headquarters Visinema, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para pengurus AVISI, tamu undangan, jajaran pemerintah, dan awak media.
Mengesampingkan Kompetisi
Selaku Ketua Umum AVISI, Hermawan Suntanto, memberikan kata sambutan sekaligus mengenalkan visi serta misi dari asosiasi ini. Berdasarkan informasi yang ia sampaikan, penandatangan pembantukan AVISI dilakukan Kamis, 23 Maret 2023 di kantor Mola, Jakarta.
“Visi kami itu sebenarnya nomor satu, bisnis boleh berkompetisi, tapi untuk kebaikan industri ada hal-hal yang kita bisa dikolaborasikan. Ada saatnya kita kompetisi dan ada waktunya kita berkolaborasi. Kami juga ingin menjadi mitra terpercaya dari pemerintah termasuk juga industri (perfilman),” ucap Hermawan.
Dalam kesempatan yang sama melalui sambungan online, Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA) Kementerian Kominfo, Semuel A.Pangerapan menjelaskan telah melakukan pemblokiran ribuan situs nonton ilegal di Tanah Air.
"Kami sudah berhasil melakukan pemblokiran hampir 12 ribu website atau aplikasi streaming ilegal yang beredar di Indonesia," katanya.
Advertisement
Didukung Penuh Pemerintah
Meski baru saja resmi menjadi sebuah asosiasi, AVISI mendapat dukungan penuh dari pemerintah terutama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, KOMINFO, dan Badan Perfilman Indonesia. Hal ini dikarenakan pihak pemerintah memandang kehadiran AVISI sangat penting bagi kemajuan film Indonesia.
“Kehadiran OTT Video Streaming bisa menjadi solusi untuk menampung kreativitas anak bangsa. Kita berharap ini bisa menghubungkan industry konten di Indonesia. At the same time, juga meningkatkan apresiasi. Sehingga dengan adanya apresiasi pembajakan akan semakin berkurang , sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan sangat meningkat,” ujar Syaifullah Agam selaku Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf.
Anggota yang Inklusif
Hingga kini, anggota AVISI sudah bertambah menjadi 11 seiring dengan bergabungnya platform Netflix dan Prime. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa anggotanya semakin bertambah.
Seperti yang disampaikan oleh bapak Hermawan, AVISI akan terus bersifat inklusif dan terbuka bagi pihak-pihak yang tertarik tergabung ke dalam keluarga besar asosiasi. “Siapa saja bisa ikut kami, as long as punya misi dan visi mengembangkan dunia OTT bersama”.
Kehadiran AVISI didukung penuh oleh berbagai pihak, diharapkan asosiasi ini akan terus semangat berkolaborasi, memberantas pembajakan, mengedukasi masyarakat, melakukan riset, dan tentunya terus berkreasi bagi perfilman Indonesia.
Advertisement