Liputan6.com, Jakarta Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil akhirnya telah menjadi sarjana. Mendiang Eril ditetapkan telah menyelesaikan studinya di ITB dan menjalani wisuda secara in absentia pada Sabtu (8/4/2023).
Wisuda Eril itu diwakili oleh oleh Ridwan Kamil yang juga dihadiri oleh keluarga dan para sahabat dekat Eril semasa hidup. Termasuk sang kekasih, Nabila Ishma.
Nabila Ishma menyebut bahwa kehadirannya sebagai pendamping wisuda adalah janji yang pernah mereka buat saat Eril masih hidup.
Advertisement
"Haii lunas ya janji aku jadi pendamping wisuda kamuu!" tulis Nabila Ishma.
Â
Gelisah
Lebih lanjut, selama menghadiri acara wisuda mendiang Eril itu, memori-memorinya tentang Eril di masa lalu seketika hadir. Salah satunya adalah ketika Eril merasa gelisah lantaran belum bisa lulus tepat waktu.
"Aku teringat, ada satu waktu dimana Eril sangat gelisah karena dia belum bisa lulus tepat waktu. Saat itu aku bilang "gausah khawatir setiap orang punya waktu dan kesempatannya masing-masing ko. Mungkin orang lain bisa lulus tepat waktu tapi ga semua orang punya kesempatan sebanyak yang kamu punya sekarang kann?" kenang Nabila Ishma.
"Memang saat itu dia juga disibukan membangun jbz, mengambil berbagai program magang, dan mengikuti berbagai course dan sertifikasi keahlian," sambungnya.
Â
Advertisement
Seperti Bunga
Nabila kemudian mengutip pernyataan Ridwan Kamil saat memberikan beberapa patah kata dalam acara wisuda Eril.
"Mengutip speech om @ridwankamil di wisuda Eril kemarin, "waktu setiap orang di dunia ini seperti bunga. Jika kurang sehari masih menjadi kuncup, tapi lewat sehari bisa layu. Maka setiap orang memiliki waktu yang terbaik untuk bisa mekar dengan sempurna"," sambungnya.
Â
Waktu yang Terbaik
Terakhir, seperti yang disampaikan Ridwan Kamil, Nabila Ishma juga meyakini bahwa telah tiba waktu yang tepat bagi Eril untuk menyelesaikan semuanya. Nabila juga berharap kisah kehidupan Eril bisa menjadi pelajaran bagi orang lain.
"Mungkin saat ini adalah waktu yang terbaik untuk Alm Eril mewujudkan mimpinya. Begitupun dengan kita, Allah telah menentukan kapan waktu terbaik untuk kita. Apa yang bisa kita lakukan hanya berusaha sebaik mungkin dan berpasrah akan waktu yang telah ditetapkan untuk kita Semoga cerita ini menjadi penyemangat untuk kita semua untuk mengejar waktu terbaik kita tiba," tutupnya.
Advertisement