Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang mungkin sangat senang bila mendengar pujian. Namun tidak demikian dengan Nagita Slavina. Dia justru tak suka bila terlalu banyak dipuji orang lain.
"Takut aja dipuji-puji, gue tuh kalau dipuji enggak pernah percaya. Apa gue sering dibohongi orang? he he he," kata Nagita Slavina saat berbincang dengan influencer Tasya Farasya belum lama ini.
Baca Juga
Sebab, cara Nagita Slavina mengagumi seseorang adalah dengan tidak mengekspresikan, atau tidak diungkapkan secara gamblang. Dia lebih suka mengaguminya dalam hati.
Advertisement
"Jadi gue tuh banyak melihat orang, yang mungkin enggak semuanya, cuma menurut gue, kalau gue kagum sama seseorang itu gue keep it to myself. Kayak, 'Ih cantik ya ih ganteng ya'," kata ibu dua anak itu.
"Jadi kalau orang yang terlalu memuji kayaknya enggak benar deh, kayaknya enggak segitunya juga. Mungkin benar, tapi kayaknya berlebihan kalau sampai ngomong gitu ke gue ha ha ha," sambungnya.
Nagita Merasa Komentar Orang Terlalu Berlebihan
Nagita Slavina juga sering kali berkaca jika mendapat pujian dari orang lain. Dia merasa rendah hati dan menganggap bahwa penilaian orang terlalu berlebihan.
"Mungkin beda aja kali ya, personanya beda, karakternya beda, karena gue biasanya kalau dipuji suka gitu, 'Kayaknya enggak gitu deh, gue biasa aja ah, gue ngaca biasa aja, dibilang cantik juga enggak ah, biasa aja.' gitu," paparnya.
Advertisement
Melihat dari penampilan
Sebab bagi Nagita Slavina, orang lain hanya bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya. Tak dapat melihat secara utuh.
"Jadi gue bingung kadang-kadang, kayaknya ini orang berlebihan. Jadi gue selalu berkaca sama diri gue sendiri kalau sebenarnya enggak gitu. Karena enggak semua orang juga tahu kan daleman kita kayak gimana," ujar Nagita.
Nasihat Nagita Slavina
Tasya Farasya lantas mengingat nasihat yang pernah disampaikan oleh Nagita Slavina untuk tidak terlalu menganggap serius komentar orang lain, baik itu yang bernada positif atau negatif.
"Komen pujian jangan dianggap, komen hate juga jangan dianggap, karena yang terlalu muji bikin kita enggak napak, yang terlalu membenci bikin kita enggak mencintai diri kita," kata Tasya.
Advertisement