Liputan6.com, Jakarta Hubungan Inara Rusli dengan suaminya, Virgoun, terus memanas. Kali ini, ia melontar kritik pedas buat pasangan yang doyan selingkuh dan tragisnya, kualitas selingkuhan ini tak lebih baik ketimbang istri sah.
Publik lalu menduga, kritik setajam golok ini sindiran buat Virgoun yang dikabarkan main gila dengan wanita dengan nama Tenten Anisa di medsos. Inara menyebut selingkuhan ini sebagai downgrade.
Baca Juga
Pertanyaan yang kemudian muncul, kenapa laki-laki bisa selingkuh dengan cewek yang tidak lebih baik ketimbang istri sah? Ada sejumlah faktor, salah satunya menurut Inara Rusli, si pelakor pintar ngomong.
Advertisement
“Kenapa orang bisa selingkuhannya downgrade? Karena mereka pintar lip service (eto-eto/ pereus/ mulut manis). Idealisme hidupnya adalah ada uang abang kusayang. Enggak ada uang abang ku…? (isi sendiri),” cuit Inara Idola Rusli.
Bentuknya Gitu-gitu Saja
Kritik dan sindiran ini disemburkan Inara Rusli lewat status teks dengan latar monokrom di Instagram Stories, Kamis (27/8/2023). Baginya, perselingkuhan terjadi bukan semata karena urusan ranjang.
“Jadi bukan semata karena maaf urusan ranjang karena bentuknya ya gitu-gitu aja. Enggak mungkin bentuk bintang atau segituga kan ya, Bun? Kecuali punya fetish,” ia berpendapat.
Advertisement
Gak Butuh Yang Cakep
“Dan orang yang fetish gak butuh yang cakep memang. Random aja yang penting azas no strings attached (Enggak ada aturan. Enggak ada batasan),” papar Inara Rusli panjang.
Pertanyaan lain, apakah selingkuhan alias pelakor bermulut manis pasti lebih unggul dari sang istri sah? Tidak juga. Inara Rusli meyakini, sesuatu yang dari hati jauh lebih langgeng daripada yang hanya manis di bibir.
Dari Hati, Terasa Genuine
“Terus apa karena dia lebih jadi lip service lantas dia lebih unggul? Enggak juga, karena words that come from inside (heart) pasti terasa genuine,” pesohor dengan 600 ribuan pengikut di Instagram ini menyambung.
“Dan itu yang membuat banyak laki-laki selingkuh, tapi tidak mau meninggalkan pasangannya karena sebenarnya dia hanya mencari kesenangan ilusi/ khayalan alias halu,” Inara Rusli mengakhiri.
Advertisement