Liputan6.com, Jakarta Penyanyi solo Fatin Shidqia Lubis akhirnya kembali menyuguhkan sebuah karya terbaru untuk para pecinta musik Tanah Air. Mengangkat tema tentang pilunya perpisahan yang kerap terjadi di tengah malam, Fatin menuangkan keresahannya lewat lagu bertajuk "Menjelang Pagi".
Tidaklah berlebihan untuk merangkum lagu baru "Menjelang Pagi" ini sebagai salah satu karya paling melankolis yang pernah digarap oleh musisi muda kelahiran 30 Juli 1996 ini. Kali ini Fatin kembali bekerja sama dengan mitra penulis lagu dan produser Nadya Fatira, yang mana sebelumnya mereka telah menggarap karya-karya terdahulu Fatin seperti "Bukan Kamu", "Pelangi dan Hujan", dan "Dalam Teduh".
Dibalut dengan produksi balada pop yang minimalis seolah-olah melukiskan perang batin seseorang di kala temaram, vokal Fatin yang tiada duanya pun bercerita tentang melodrama insomnia yang dilaluinya:
Advertisement
"Aku disini menjelang pagi / Terjaga, terdiam, terlintas yang kau ucap tadi / Ku tak menyangka / Tak bisa ku terlelap / Pejamkan mata / Tenggelam dalam luka kenangan kita." begitu penggalan lirik di lagu tersebut.
Perpisahan Biasanya Terjadi di Tengah Malam
Di balik proses penggarapan lagu "Menjelang Pagi" ini, Fatin mengungkapkan bahwa intisari dari narasi lagu tersebut berakar dari sebuah deep talk yang kerap kali dilakukan oleh dua manusia yang sedang menjalin romansa; percakapan yang, sayangnya, malah berujung ke perpisahan.
"Lagu 'Menjelang Pagi' ini adalah apa yang seketika terjadi ketika pasangan memutuskan untuk berpisah jalan, dan perpisahan tersebut biasanya terjadi di jam 12 malam atau jam 1 pagi atau semacamnya. Secara pribadi, aku selalu memberikan diri aku waktu untuk sepenuhnya menyerapi kesedihan aku setelah berpisah dengan pasangan - bahkan bila itu artinya kepedihan itu membuat aku terus terjaga hingga esok paginya," terang Fatin melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com baru-baru ini.
Advertisement
Karya Paling Jujur dan Personal
Terang saja, lagu "Menjelang Pagi" turut menjadi salah satu karya paling jujur dan personal yang pernah digubah oleh Fatin. Menurut musisi asal Jakarta ini, rasa lara yang dituangkannya dalam lagu terbarunya ini adalah seratus persen berasal dari dirinya sendiri. Sementara itu, Fatin mencoba memberikan atensi yang lebih mendetail sekaligus merapuh untuk atmosfer yang lagu "Menjelang Pagi" seyogyanya pancarkan.
"Dalam percakapan aku bersama produserku, Nadya Fatira, aku ingin lagu 'Menjelang Pagi' ini bisa langsung menciptakan vibe yang sedih, namun, at the same time, menorehkan secercah rasa amarah juga. Aku melihat masih belum banyak lagu cinta di luar sana yang juga mengeksplorasi perasaan syok seseorang ketika harus berpisah di waktu yang sama sekali tidak disangka," sambungnya.
Harapan
Lucunya, terlepas dari kepiluan yang menjadi haluan lagu "Menjelang Pagi" ini, Fatin berharap agar para pendengar dan pencinta musik Indonesia di luar sana tidak ikut tenggelam dalam ekspresi pilunya.
"Justru aku malah berharap tidak ada seorang pun yang melalui apa yang lagu ini kisahkan. Karena, pada akhirnya, tidak ada perpisahan yang tidak pernah menyisakan kepahitan. Selalu ada kesedihan dan kekesalan, padahal deep down kita selalu berharap bahwa kita bisa hidup berbahagia hingga selama-lamanya. Di satu sisi, aku selalu bertanya-tanya kenapa perpisahan harus ada di dunia. Tapi, di sisi lain, kepahitan tersebut pasti akan kita rasakan sebagai manusia - siapa pun diri kita dan di mana pun kita berada."
"Menjelang Pagi" oleh Fatin dirilis di bawah naungan label Sony Music Entertainment Indonesiadan bisa didengarkan di semua digital streaming platform (DSP) seperti Spotify, Apple Music, danTreble pada tanggal 5 Mei 2023.
Advertisement