Sukses

Tasya Kamila Hentikan Sekolah Putranya di Amerika, Kenapa?

Cerita Tasya Kamila soal Putranya yang selalu menangis saat sekolah di Amerika.

Liputan6.com, Jakarta Tasya Kamila menyusul suaminya, Randi Bachtiar, yang saat ini sedang bekerja di Amerika Serikat. Tentu dia membawa serta kedua anaknya, Arrasya Wardhana Bachtiar dan Shafanina Wardhana Bachtiar.

Karena menetap untuk waktu cukup lama, Tasya Kamila dan Randi menyekolahkan anak sulung mereka di sana. Sayangnya, Arrasya kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya karena kendala bahasa.

Lantaran tak bisa menemukan solusi untuk membuat sang putra nyaman sekolah, Tasya dan Randi Bachtiar akhirnya menghentikan sekolah anaknya di sana. Kebetulan, mereka akan segera kembali ke Tanah Air.

"Berhubung awal Juni aku udah balik lagi ke Jakarta, aku lihat sangat buang-buang energi dan stres banget untuk lanjutin Arr sekolah. Apalagi minggu ini Arr batuk, jadi sisa sekolahnya tinggal dua minggu lagi," tulis Taska Kamila di Instagram Story, Kamis (11/5/2023).

"Itu juga mungkin kepotong minggu depan kita mau ke New York untuk graduation @randibachtiar. Makanya akhirnya aku dan Randi memutuskan untuk ya udah deh udahin aja sekolahnya," sambungnya.

2 dari 4 halaman

Selalu Nangis Setiap Mau Sekolah

Selama sekolah Arrasya memang selalu menangis lantaran belum mahir berbahasa Inggris. Ini membuatnya kesulitan berinteraksi dengan teman-temannya. Kondisi ini terjadi terus menerus hampir setiap hari.

"Seminggu pertama Arr sekolah kan dia nangis terus nih, masuk minggu kedua enggak membaik, malah nangis dari semalemnya tuh. Tiap pagi selalu nanya 'aku sekolah enggak hari ini?' Kalau dijawab iya langsung nangis-nangis menolak sekolah," ujar mantan penyanyi cilik itu.

3 dari 4 halaman

Jangan Sampai Sang Putra Jadi Trauma Sekolah

Melihat kondisi anaknya, tentu Tasya dan Randi sangat khawatir. Mereka takut ketidaknyamanan Arrasya di sekolah memberi dampak yang lebih buruk di kemudian hari.

"Kita orangtuanya juga jadi ikutan stres nih, masak harus nyeret-nyeret Arr tiap dia sekolah? Enggak mau juga bikin Arr trauma sekolah (mana masih PAUD/ preschool kan yahh)," paparnya.

Tasya akhirnya berkonsultasi dengan guru Arrasya melalui email, berharap menemukan solusi terbaik untuk masalah putranya. Namun sang guru seolah menyarankan Arrasya untuk berhenti.

4 dari 4 halaman

Tak Semua Berjalan Sesuai Harapan

"Emang dari dulu Arr selalu nangis di sekolah, tapi menurutku peran guru penting banget sih untuk bantu si anak beradaptasi di sekolah. Soalnya pas di sekolahnya Jakarta, walau Arr nangis tapi gurunya kayak bisa mengayomi Aa sampai akhirnya dia nyaman," jelasnya.

Ya, dari pengalaman ini Tasya Kamila pun menyadari bahwa tak semua cerita hidup memiliki akhir bahagia sesuai harapan. Ada kalanya prosesnya tak berjalan mulus. "Nanti insyaAllah pas balik sekolah ke Jakarta bisa ceria dan semangat kembali ya," tutup Tasya Kamila.