Gelar Puteri Indonesia 2023 Diraih Wakil Jawa Barat untuk Pertama Kali, Farhana Nariswari Wisandana Mengungguli Perwakilan Lampung dan Jatim

Farhana Nariswari Wisandana dan 44 peserta lainnya (total 45 peserta) yang berasal dari 34 provinsi bersaing ketat di malam final Puteri Indonesia 2023. Para peserta lalu disaring menjadi 15 besar, 6 besar, hingga akhirnya menjadi tiga besar.

Sebelum diumumkannya nama pemenang tiga besar Puteri Indonesia 2023, Farhana, Yasinta, dan Lulu harus menjawab pertanyaan Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani. Ketiganya diberi waktu satu menit untuk menjawab.

Jawaban Farhana yang disampaikan dalam bahasa Inggris, sukses membuat dewan juri memberikan nilai plus. Sekadar informasi, dewan juri tahun ini antara lain adalah Puteri Indonesia 2020 Ayu Maulida, Miss Supranational 2021 Chanique Rabe, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Direktur PT Mustika Ratu Kusuma Ida Anjani.

Dinobatkannya Farhana Nariswari Wisandana itu membuat Jawa Barat untuk pertama kalinya menyabet kemenangan di ajang Puteri Indonesia selama 30 tahun diselenggarakan.

Farhana pun membawa pulang gelar Puteri Intelegensia Puteri Indonesia 2023 dan akan mewakili Indonesia di ajang Miss International 2023.

Diketahui pemenang utama tahun ini tak dikirimkan ke Miss Universe lantaran lisensinya di Indonesia tak lagi dipegang oleh Yayasan Puteri Indonesia.

Gelaran Puteri Indonesia 2023 tahun ini terdapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Lampung untuk acara prestisius tersebut dengan kolaborasi bersama desainer untuk membuat gaun yang menyematkan unsur wastra kain tapis khas Lampung.

Pada malam Grand Final Puteri Indonesia 2023, sebanyak 45 finalis dan ratu dunia tampil memesona dengan busana karya designer Tanah Air salah satunya Intan Avantie dengan sentuhan kain tapis khas Lampung. 

"Ini merupakan kontribusi Lampung dengan kekayaan wisata dan budayanya," sebut Kabid Perencanaan Perekonomian Bappeda Provinsi Lampung, Bobby Irawan.

Momen ini dimanfaatkan sekaligus mempromosikan kekayaan wisata dan budaya Lampung sekaligus memperkenalkan kain tapis yang secara tradisi dibuat dari benang katun dan benang emas.

Di masa sekarang, kain tapis ini masih banyak dipakai oleh masyarakat Lampung dan sering pula digunakan pada acara-acara adat seperti pernikahan.