Perjalanan Inspiratif Hanna Arinawati, Pengembangan Diri Dari Selebgram hingga Pembicara Publik

Lahir dalam keluarga yang menganut agama Islam, Hanna bertempat tinggal di Jalan Alternatif Cibubur, Depok, Jawa Barat. Selain melanjutkan studinya, Hanna berprofesi sebagai Selebgram, Influencer, Self Development and Mental Health Public Speaker.

Meski tidak mudah menjalaninya, Putri bungsu dari pasangan Ahmad Bunyamin dan Etna Lisnawati ini mengaku sangat bahagia dengan semua yang dilakukannya selama ini.

Hanna kerap menekankan kepada audiensnya untuk tidak mudah menyerah karena setiap orang memiliki kesempatan untuk dapat berkembang lebih baik dan harus bersyukur dengan diri kita apa adanya termasuk kekurangan dan kelebihan di dalamnya. 

Memiliki perawakan yang ceria membuatnya sangat cocok menjadi selebgram dan content creator yang memberikan energy positif. Sesuai dengan harapannya yang ingin memberikan pengaruh yang luas dan positif dengan konten inspiratif dan edukatif.

Hanna mengikuti passionnya di bidang content creator dengan terus berupaya menampilkan berbagai konten yang positif, menarik dan pastinya inspiratif. Tidak heran jika dia juga meraih banyak prestasi dalam dunia entertainment.

Ia terpilih sebagai Acnes Girl Search 2021, menjadi Brand Ambassador Acnes Skin Care (Rohto-Mentholatum Group) dan juga sebagai Brand Ambassador Xrista Skin Clinic.

Bukan itu saja, Hanna juga melebarkan sayapnya di bidang mental health dan pengembangan diri, Hanna merasa hal tersebut sangat penting untuk menjadi perhatian semua orang apalagi berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. 

Menurutnya, kesehatan mental yang terganggu hanya akan membuat setiap orang tidak nyaman dan menjadi penghambat jalan menuju kesuksesan atau tujuan baik itu karir maupun pendidikan.

Semua bermula saat Hanna diminta mengisi webinar tingkat nasional dan live instagram sebagai pembicara. Ia diminta untuk berbagai pengalamannya yang bisa menjadi Mahasiswa Berprestasi di Fakultas Hukum UI.

Dengan senang hati Hanna membagikan bagaimana cara dirinya untuk menyeimbangkan aktivitas akademik dan non akademik serta tips untuk belajar efektif dan sebagainya. 

Ia pun kemudian semakin sering diundang menjadi public speaker hingga membuatnya merasa semakin percaya diri dan mendapat banyak pengalaman yang berharga.

Hanna menyadari bahwa tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk berani tampil menjadi public speaker. Walaupun begitu, public speaking menurutnya dapat dilatih dan dikembangkan melalui mindset yang positif, percaya diri, dan  pengamalan.

Oleh karena itu dia sangat mendorong orang lain untuk bisa menggali kemampuan tersebut. “Public speaking dapat dilatih dengan membangun kepercayaan diri melalui mindset dan dilakukan secara berulang-ulang kemudian kuasai materi yang akan disampaikan”, ujarnya.

Terpilih menjadi asisten dosen dan prestasi yang banyak tak lantas menjadikannya pribadi yang sombong. Hanna justru lebih memilih untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada teman-temannya yang lain agar membuat mereka nyaman.

Hanna juga tak ragu untuk menanyakan kabar dan mencoba membantu mahasiswa yang kesulitan dengan materi mata kuliah. Ia sangat menyadari bahwa asisten dosen merupakan penghubung dosen dengan mahasiswa sehingga memerlukan pendekatan yang lebih menyenangkan.

Kedepannya Hanna berencana untuk lebih fokus menekuni bidang yang sangat dia sukai yaitu entertainment sebagai content creator, self development and mental health public speaker dan juga dunia perfilman. Hal ini tak lain untuk terus memberikan dampak positif untuk masyarakat Indonesia khususnya kalangan muda.