Sukses

Warga India Sengsara dengan Pemadaman Listrik Selama 12 Jam di Tengah Gelombang Panas, Tak Bisa Pasang AC dan Gunakan Air

Suhu di negara bagian utara Uttar Pradesh, India, telah melewati angka 45 derajat celcius namun Namun, beberapa area sempat mengalami pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 12 jam.

Liputan6.com, Jakarta Warga negara India kini tengah dilanda gelombang panas yang tergolong ekstrim. Di Delhi, suhu maksimum sudah menembus angka 40 derajat Celsius lebih. Gelombang panas ini tentu membuat warganya terdampak dehidrasi dan kelelahan akibat panas dengan suhu tinggi.

Pihak University of Cambridge menyampaikan belum lama ini bahwa sekitar 90 persen wilayah di India tengah berada di zona bahaya akibat gelombang panas ini. Bahkan, selama musim panas, kematian akibat sengatan panas di India telah beberapa kali terjadi.

Melansir AP News, Senin (22/5/2023), suhu di negara bagian utara Uttar Pradesh, India, telah melewati angka 45 derajat Celcius. Departemen Meteorologi India menyatakan gelombang panas di wilayah tersebut akan berlanjut selama dua hari ke depan. Namun, beberapa area sempat mengalami pemadaman listrik yang berlangsung lebih dari 12 jam.

Padahal, pada bulan Maret muncul perintah agar semua pembangkit listrik di India harus beroperasi dengan kapasitas penuh guna mengurangi pemadaman listrik. Akibatnya, ratusan warga yang frustrasi melakukan unjuk rasa di luar area pembangkit listrik dekat ibu kota negara bagian Lucknow.

 

2 dari 4 halaman

Luapan Frustasi Warga India yang Mengalami Pemadaman Listrik di Tengah Gelombang Panas

Selama unjuk rasa, warga yang protes juga dikabarkan sempat memblokir jalan di area tersebut sepanjang akhir pekan lalu. Keluhan pun sempat dilontarkan oleh beberapa dari mereka.

“Pemadaman listrik berarti tidak ada AC, tidak ada kipas, dan bahkan tidak ada air. Panas terik telah membuat hidup kami tak tertahankan dan kurangnya daya menambah kesengsaraan kami,” ujar seorang warga Lucknow bernama Ramesh Gupta, melansir apnews.com.

Disampaikan juga olehnya, sang istri terpaksa tidur di dalam mobil selama akhir pekan lalu agar bisa terkena AC serta bayi mereka yang masih berusia 9 bulan berhenti menangis.

Panas yang membakar memaksa penduduk kota mengungsi ke dalam ruangan. “Kami telah menjadi tahanan musim panas tanpa henti karena tidak ada yang mau keluar,” ujar seorang guru bernama Sudhir Sehgal.

 

3 dari 4 halaman

Banyak Warga India yang Meninggalkan Pekerjaannya Selama Gelombang Panas

Di sisi lain, beberapa warga India yang tak tahan dengan gelombang panas akhirnya memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka sampai cuaca normal kembali.

Seorang tukang kebun bernama Sukhai Ram terpaksa meletakkan alat-alatnya. “Saya tidak bisa bekerja lagi sekarang. Saya akan bekerja setelah matahari terbenam,”ujarnya.

Dilaporkan juga bahwa pekerja susu sampai harus membungkus kaleng mereka dengan karung goni agar tidak mengalami kerusakan. Pekerja konstruksi juga menyemprot diri mereka selama istirahat.

Tak hanya siang hari, suhu malam hari pun ikut meningkat hingga memicu peningkatan permintaan listrik agar warga India bisa menjalankan AC dan kipas angin.

 

4 dari 4 halaman

Panas Terik Akibat Tertundanya Hujan

Panas terik di India yang terjadi pada Senin (22/5/2023), meliputi wilayah barat laut hingga ke tenggara. New Delhi pun tengah berada di bawah peringatan cuaca buruk karena suhu ekstrem ini.

Departemen Meteorologi India sempat mengeluarkan peringatan bahwa gelombang panas meluas ke ibu kota dan beberapa negara bagian utara. Diperingatkan bahwa panas terik akan berlanjut selama beberapa hari ke depan sebelum hujan turun.

Disebutkan juga bahwa angin muson barat daya sedikit tertunda tahun ini dan baru akan tiba pada pekan pertama bulan Juni. Hal itu menjadi penyebab tingginya suhu di India berlangsung lebih lama dari biasanya.