Sukses

Ade Fitrie Kirana Anggap Pemilu 2024 Jadi Panggung Untuk Politisi Perempuan

Pemilihan umum serentak yang akan digelar pada 2024 dinilai bisa menjadi panggung bagi politisi perempuan untuk tampil.

Liputan6.com, Jakarta Ade Fitrie Kirana, artis yang juga Ketua Yayasan Perlindungan Perempuan dan Anak (YPPA), menyebut bahwa pemilihan umum serentak yang akan digelar pada 2024 mendatang dapat menjadi panggung bagi politisi perempuan untuk tampil.

"Peran wanita di politik sangat penting karena melibatkan partisipasi mereka dalam pembuatan keputusan publik yang akan mempengaruhi kehidupan masyarakat secara keseluruhan," kata bintang sinetron Islam KTP SCTV saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.

"Terlibatnya wanita dalam politik juga dapat meningkatkan kualitas keputusan karena adanya sudut pandang yang berbeda yang ditawarkan oleh wanita," Ade Fitrie Kirana menambahkan.

Menengok ke belakang, Ade Fitrie Kirana melanjutkan, Indonesia pernah memiliki seorang presiden wanita pertama sejak proklamasi kemerdekaan.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Membanggakan

"Tentu ini membanggakan, karena menunjukkan emansipasi wanita dan pembuktian demokrasi Pancasila benar-benar diterapkan di Indonesia," lanjutnya.

Menurutnya, meskipun wanita terlibat dalam politik sejak lama, namun kehadiran mereka masih dianggap sebagai minoritas di banyak negara.

 

3 dari 4 halaman

Stereotipe Gender

Hal ini, kata Ade Fitrie Kirana, terjadi karena adanya stereotipe gender yang menganggap wanita tidak cocok atau kurang mampu dalam memimpin dan memegang jabatan politik.

"Selain itu, wanita juga sering menghadapi diskriminasi dan kekerasan politik yang bertujuan untuk mengintimidasi dan mengekang partisipasi politik mereka," dia menguraikan.

 

4 dari 4 halaman

Mewakili Kepentingan Perempuan

Ade Fitrie Kirana menambahkan, wanita memiliki pengalaman dan kepentingan yang berbeda dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan laki-laki, sehingga kehadiran mereka di politik dapat membantu mewakili kepentingan perempuan dan masyarakat secara keseluruhan.

"Dalam mengambil keputusan politik, wanita cenderung lebih berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, dan bukan hanya pada kepentingan individu atau kelompok tertentu," dia memungkasi.

Â