Sukses

Gaya Coldplay Gelar Konser Didukung Penuh Profesor MIT: Patut Diberi Pujian Tinggi

Selama 12 bulan pertama tur konser Coldplay yang bertajuk Music of The Spheres, data mengenai emisi karbon dikumpulkan, dinilai, dan divalidasi secara independen oleh profesor dari MIT.

Liputan6.com, Jakarta Coldplay memberikan pemaparan atas upaya mereka menghadirkan konser yang lebih ramah lingkungan dalam Tur "Music of The Spheres." Dalam konser yang digelar sejak 2021 lalu ini, mereka mencoba beragam cara, demi menurunkan emisi karbon yang timbul dalam perjalanan maupun penampilan mereka dalam tur kali ini.

Grup ini bekerja sama dengan Profesor John E Fernandez dari Inisiasi Solusi Isu Lingkungan dari Intitut Teknologi Massachusetts atau Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Selama 12 bulan pertama tur konser Coldplay digelar, data mengenai emisi karbon dikumpulkan, dinilai, dan divalidasi secara independen oleh sang profesor. Hasilnya menggembirakan.

Dari target penurunan emisi karbon sebanyak 50 persen dari tur stadium sebelumnya, Chris Martin dkk berhasil mendekati angka ini, 47 persen. “Ini adalah permulaan yang baik, sesuatu yang mestinya membuat kru kami bangga – tapi masih ada yang bisa ditingkatkan,” kata grup ini dalam unggahan di akun Instagram-nya, Jumat (2/6/2023) kemarin.

Profesor John E Fernandez dari MIT ikut bersuara atas hasil yang diraih sang pelantun “Paradise.” Ia memberi apresiasi tinggi atas langkah grup ini.

2 dari 4 halaman

Didukung Penuh Profesor MIT

Berdasarkan review mendetail atas kinerja tim sustainabilitas Coldplay yang memberikan saran kepada pihak band dan manajemen atas dampak CO2e saat tur, kami mendukung penuh upaya ini yang begitu penting, diperiksa ketat secara ilmiah, dan memiiki kualitas tertinggi,” begitu pernyataan sang profesor, yang dikutip dalam unggahan Coldplay.

Ia juga mengapresiasi keputusan Coldplay mengambil langkah ini, terutama karena posisi mereka sebagai pesohor.

3 dari 4 halaman

Coldplay Disebut Berhak Dipuji

“Band ini berhak mendapat pujian tinggi dalam melakukan hal ini, sekaligus beraksi sebagai pelopor dalam industri musik global, di mana hal ini sekarang ini hidup dan membuat musik dalam Anthropocene dinilai dengan serius,” kata dia.

Anthropocene sendiri adalah istilah untuk menggambarkan masa di mana keberadaan manusia memiliki dampak besar kepada bumi.

4 dari 4 halaman

Upaya Coldplay Ramah Lingkungan

Sementara itu, pada tahun kedua penyelenggaraan tur ini, Coldplay berkomitmen untuk terus melakukan konser yang sebisa mungkin ramah lingkungan.

“Kini, dalam tahun kedua tur, kami sudah mulaimenjalankan seluruh pertunjukan (audio, cahaya, laser, dll) dengan menggunakan sistem baterai elektrik yang memungkinkan kami menggunakan 100 persen energi terbarukan seefisien mungkin. Kami juga telah menggunakan kendaraan elektrik dan bahan bakar alternatif kapan pun kami bisa melakukannya, dan juga mengurangi sampah dan penggunaan plastik seminimal mungkin,” kata mereka dalam unggahan yang sama. 

Video Terkini